SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Reuters)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah pusat salurkan dana Rp3,3 miliar untuk Boyolali melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada warga Boyolali yang tekena PHK akibat dampak dari Covid-19.

Peluncuran program KOTAKU tersebut digelar di Balai Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali pada Senin (12/4/2021). Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Boyolali, H. Setyo Wibowo, mengatakan program padat karya tunai merupakan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Apresiasi Kegiatan Sosial Komunitas Se-Jateng, Semen Gresik Adakan SGCC 2021

Bantuan diberikan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Sasaran program tersebut adalah warga Boyolali yang mengalami PHK dan masyarakat yang kehilangan pendapatan. “Diharapkan dengan padat karya ini bisa memunculkan daya beli, perekonomian akan ada perubahan, ada peningkatan,” kata Setyo dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (13/4/2021).

Disebutkan sasaran program tersebut tersebar di 11 desa di empat kecamatan di Boyolali. Di antaranya adalah di Kecamatan Boyolali yang mencakup Desa Kiringan, Desa Penggung, dan Kelurahan Banaran. Di Kecamatan Banyudono mencakup Desa Denggungan, Desa Ngaru Aru, Desa Bendan dan Desa Bangak. Kemudian Kecamatan Sawit di Desa Karangduren. Serta di Kecamatan Ngemplak yaitu Desa Sawahan dan Desa Donohudan.

Setyo menjelaskan, masing-masing Desa akan menerima sekitar Rp300 juta. Sedangkan untuk penerima bantuan program padat karya itu adalah masyarakat setempat yang berdomilisi di desa tersebut.

Bagi masyarakat yang akan menjadi tenaga kerja program padat karya tunai, akan dipastikan identitasnya dengan bukti KTP desa setempat. Sebab bantuan tersebut memang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa setempat.

Baca Juga: Uang Tunai Rp40 Juta Jadi Abu, Kerugian Akibat Kebakaran di Masaran Sragen Capai Rp3 Miliar

Sementara itu Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, mengimbau agar para penerima bantuan dan pelaksana bisa menjalankan program tersebut dengan baik dan sesuai ketentuan. “Mudah-mudahan bisa bermanfaat, kepada penerima untuk bisa dilaksanakan sebaik-baiknya,” kata Wahyu.

Dia berpesan agar penerima tidak tergiur dengan jumlah nominal yang diberikan. “Tetap ada supervisi, tetap ada pengawasan dari pihak Satker, penggunaannya harus betul-betul tepat,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya