SOLOPOS.COM - MENGISI LIBURAN -- Sejumlah siswa sekolah mengisi liburan dengan bermain di salah sawah daerah Blimbing, Gatak, Minggu (26/6) siang. Mereka menangkap belut-belut di saat sawah dibajak. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Puluhan anak itu tak ragu berjalan mengikuti roda traktor yang tengah dikemudikan Fredi. Tangan-tangan mereka pun segera menyela laju traktor saat belut-belut sawah saling menampakkan diri. Begitulah cara mereka menangkap belut di sawah yang tak jauh dari rumah pemiliknya, Walno, 45, warga Gatak RT 2/RW I, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Minggu (26/6/2011) siang.

MENGISI LIBURAN -- Sejumlah siswa sekolah mengisi liburan dengan bermain di salah sawah daerah Blimbing, Gatak, Minggu (26/6) siang. Mereka menangkap belut-belut di saat sawah dibajak. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebut saja Hengky, siswa yang duduk di bangku kelas I SMPN 1 Gatak. Anak itu pun merelakan kaus dan celananya kotor tanah dan lumpur sawah tersebut. Puluhan belut yang ditentengnya di sebuah plastik hasil tangkapannya bersama teman-temannya itu. “Mumpung libur, bosan di rumah main game PlayStation terus,” katanya mengungkapkan alasan melakukan kegiatan itu.

Tak jauh beda, Dafar, siswa SDN Blimbing juga tergabung dalam rombongan anak-anak itu. Bocah yang duduk di bangku kelas VI itu pun mengaku senang meskipun tak tahu akan dipakai untuk apa hasil tangkapan belutnya itu. “Yang penting bermain,” katanya di tengah nafasnya yang terengah-engah dan mengusap keringat.

Terlihat bersemangat, mereka pun lalu mengumpulkan tangkapan di jalan pinggiran sawah. Rupanya mereka telah menyepakati cara dalam membagi hasil tangkapan siang itu. “Hom pim pa, yang raja bebas memilih,” begitu mereka serukan sebelum membagi belut.

Mengasyikkan bagi pemenang yang bisa memilih belut ukuran besar. Namun, anak-anak lainnya pun kebagian hasil tangkapan meskipun mendapat belut ukuran kecil. Tak jarang si pemilik sawah, Walno pun dibuat terbahak-bahak melihat ulah anak-anak itu.

“Ya senang saja, saya merasa terhibur kegiatan anak-anak di musim libur ini,” aku Walno. Dia beranggapan tak ada masalah jika belut di sawahnya diambil. “Daripada diobat, mending diambil dan menjadi dolanan anak-anak. Toh, belut juga bukan hama,” katanya.

Dia mengatakan persebaran belut bertambah banyak di daerah sekitar sawahnya, akhir-akhir ini. Walno pun memastikan diambilnya belut juga tak berpengaruh terhadap lahan yang akan ditanami bibit jagung itu. “Yang penting cacingnya masih ada dan jika belutnya terlalu banyak, pembajak sawah pun mendapat masalah karena tanahnya berlubang-lubang,” anggapnya.

Puluhan anak itu pun segera membersihkan badan di saluran air yang ada di sana. Meskipun tak banyak belut mereka bawa pulang, namun kegiatan itu dirasa mereka cukup menjadi variasi dalam mengisi liburan. Dan tentunya menjadi warna hiburan di tengah kegiatan sawah di sana.

Oriza Vilosa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya