SOLOPOS.COM - Viaduk Gilingan Solo. (Youtube/Solopos TV)

Solopos.com, SOLO -- Warga sekitar viaduk Gilingan, Banjarsari, Solo, mendukung rencana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperlebar dan memperdalam viaduk di Jl. Ahmad Yani itu.

Mereka bosan dan gerah terus-terusan menjadi tertuduh setiap kali ada insiden di viaduk tersebut. Selama ini berbagai masalah kerap muncul, mulai dari bus membentur rel hingga tersumbatnya saluran air yang memicu genangan di viaduk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga meminta rencana perbaikan viaduk itu segera direalisasikan. Salah seorang warga RT 004/RW 005, Cinderejo Lor, Gilingan, Banjarsari, Muhammad Chairil, saat dijumpai Solopos.com, di kediamannya, Senin (18/11/2019), mengatakan warga sudah jenuh melihat bus tersangkut di atap viaduk.

Densus 88 Amankan 1 Orang di Kauman Solo Lalu Geledah Rumah Indekos

Tak jarang juga warga jadi sasaran tuduhan terkait isu penyumbatan saluran air. “Memang saya akui tidak seluruhnya banjir di viaduk karena meluapnya Kalianyar di Terminal Tirtonadi itu. Memang meluapnya Kalianyar itu juga jadi faktor, tapi ada oknum yang memanfaatkan momen hujan deras untuk menyumbat pembuangan air, saya pastikan itu bukan warga sekitar viaduk tapi warga luar Gilingan,” ujar dia.

Ia menambahkan pada musim hujan tahun lalu, warga cenderung membiarkan oknum itu untuk menghindari gesekan. Namun, saat hujan beberapa waktu lalu warga ikut menjaga viaduk agar tidak disalahgunakan.

Menurutnya, warga tidak mempersoalkan beberapa orang yang membantu mendorong kendaraan mogok selama tidak memaksa minta bayaran dengan tarif tertentu dan banjir viaduk benar-benar faktor meluapnya air, bukan karena disumbat.

Dikenal Ramah, Tetangga di Polokarto Sukoharjo Kaget Imam Ditangkap Densus 88

“Tarifnya berapa saya kurang tahu yang jelas warga terbebani. Dulu juga pernah ada kasus tas yang hilang saat melintas di viaduk, lalu pemilik tas menanyakan kepada kami dengan sedikit menuduh,” ujarnya.

Warga lainnya, Anwaruddin, mengatakan warga aktif mencegah agar bus tak tersangkut di viaduk. Warga sering kali turun ke jalan memperingatkan sopir bus AC untuk tidak lewat viaduk karena melewati tinggi maksimal viaduk yakni 3,4 meter.

Namun, saat malam hari warga sering kecolongan. Para sopir bus atau truk yang belum hafal rute Jl. Ahmad Yani nekat melintas di viaduk sehingga ketika tersangkut, hal itu membuat kemacetan panjang di Jl. Ahmad Yani karena bus sulit berputar arah.

Paundra Minta Restu Keluarga Maju Pilkada Solo 2020

Sebelumnya, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menjelaskan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) sedang mendata lahan maupun hunian yang terdampak rencana memperlebar dan memperdalam viaduk pada tahun depan.

Ia memprediksi proyek itu tidak berdampak pada rumah atau lahan warga mengingat bahu jalan cukup lebar. Ia menambahkan viaduk akan diperdalam menjadi 5,2 meter sehingga cukup dilewati bus double decker maupun bus ber-AC.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya