SOLOPOS.COM - Menkominfo-Sergey Brin (Detik)

Bos Google ke Indonesia untuk membicarakam berbagai hal. Ada delapan poin penting dalam pertemuan antara Menkominfo dan Sergey Brin.

Solopos.com, JAKARTA — Meski mendadak dan punya waktu sedikit, pertemuan antara Menkominfo Rudiantara dan pendiri Google, Sergey Brin, cukup berbobot. Obrolan tak sebatas menanyakan kabar dan berbasa-basi, namun juga menyinggung hal serius.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Berikut delapan poin penting sebagai hasil pertemuan Menkominfo dengan miliuner teknologi tersebut seperti yang dipaparkan Kementerian Kominfo, Selasa (29/12/2015).

1. Menkominfo bersama Sergey berbincang umum terkait kunjungan Sergey ke Raja Ampat, Sorong, Papua.

2. Menkominfo menyampaikan sewaktu kunjungan ke Silicon Valley, Presiden Jokowi tidak hadir pada akhir Oktober 2015 karena mempercepat lawatannya di Amerika Serikat. Namun, Presiden Jokowi sangat perhatian dan ingin memajukan digital ekonomi nasional agar menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Presiden Jokowi masih ingin mengunjungi Silicon Valley ke depannya. Sergey Brin menyambut baik akan hal ini dan merupakan hal yang bagus memajukan digital economi. Di Indonesia sudah ada beberapa yang sangat cepat berkembang misalnya aplikasi terkait transportasi. Google Juga mendorong aplikasi untuk mengglobal.

3. Menkominfo kemudian menyampaikan mindset tentang cara membuat Indonesia menjadi digital economi yang besar dan terbesar di Asia Tenggara, yaitu dengan menciptakan 1.000 teknopreneur sampai tahun 2020. Di sinilah Google dapat berperan untuk menciptakan bibit-bibit startup sehingga mereka dapat menjadi teknopreneur.

Sergey sangat mendukung hal ini dan akan menambah target program pengembangan teknopreneur di Indonesia sehingga membantu penciptaan sebagian dari 1.000 startup tersebut.

4. Menkominfo menyampaikan juga tidak hanya sisi aplikasi dan network tetapi juga dari sisi device. Dalam hal ini bagaimana menciptakan handset smartphone yang sangat murah untuk country region di Indonesia, salah satunya memanfaatkan Android One. Sergey sangat antusias akan hal itu dan akan membantu upaya-upaya Indonesia dalam menciptakan device murah.

5. Update mengenai Loon dan hasil kunjungannya di Google dan aspek teknis yang diperlukan termasuk kebutuhan spektrum frekuensi untuk backhaul.

6. Menkominfo menambahkan Loon merupakan sisi pemenuhan akses dan bagus untuk wilayah rural. Sergey juga menanggapi dengan kondisi geografik Indonesia Loon sangat sesuai, bisa menjangkau luas area permukaan dengan diameter 80 km.

7. Google Loon Project akan trial selama tahun 2016 di Indonesia bekerja sama dengan tiga operator selular di pita frekuensi 900 MHz yang telah dialokasikan kepada operator selular Telkomsel, Indosat dan XL Axiata.

Telah diidentifikasi beberapa lokasi di daerah rural untuk menyediakan solusi layanan 4G Broadband di daerah rural dengan solusi ini, menggunakan perangkat 4G yang ada di pasaran.

Prinsipnya Google tidak akan pernah dan tidak menjadi operator baru, melainkan hanya sebagai penyedia teknologi tower dan eNodeB (BTS) di angkasa.

Google Loon Project Trial ini hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi. Dengan batasan-batasan yang tegas dan jelas, Google sepakat dengan ketentuan tersebut. Bagi Indonesia, solusi Google Loon merupakan solusi alternatif dan komplementer penetrasi broadband 4G di daerah perdesaan rural, perbatasan dan di wilayah-wilayah pantai, dan maritim serta pulau-pulau dan laut di antaranya, untuk memberikan konektivitas broadband 4G yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat. Melalui metode konvensional tower terrestrial, hal tersebut sulit dilaksanakan dan tidak mungkin pasang tower di laut.

8. Diskusi Google Fiber Project, Indonesia akan serius menata Fixed Broadband tahun 2016. Kemenkominfo telah mempelajari inisiatif Google Fiber dan terjadi kerjasama yang sangat baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah di Amerika Serikat dan penyelenggara TIK termasuk Google dengan prinsip-prinsip open access, non diskriminatori serta partisipasi semua stakeholder, kemudahan right of ways serta manfaat layanan Fixed Broadband bagi masyarakat setempat.

Kemenkominfo ingin mempelajari model kerja sama seperti Google Fiber tersebut untuk dapat dijadikan salah satu referensi percepatan pembangunan Fixed Broadband di Indonesia.

Perangkat Android 4G murah, menjadi tujuan kebijakan Kemenkominfo pada tahun 2017 agar handset 4G untuk layanan brodaband bisa terjangkau oleh masyarakat.

Kemenkominfo mengharapkan Google bisa membantu bekerja sama dengan ekosistem manufaktur lokal dan pengembang aplikasi di Tanah Air untuk memberikan solusi perangkat 4G murah. Sebagaimana pernah dilakukan dalam inisiatif Android One beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya