SOLOPOS.COM - Logo Ferrari (khaaleejtimes.com)

Sergio Marchionne mengatakan jika basis produksi listrik itu adalah nuklir, maka sama sekali tidak ada masalah.

Solopos.com, MODENA – Chief Executive Officer (CEO) Ferrari, Sergio Marchionne mengatakan mobil listrik mungkin tidak sebersih yang terlihat. Sergio bahkan mengatakan mobil listrik untuk perbaikan lingkungan adalah omong kosong.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekarang ini mobil listrik tengah menjadi fokus utama bagi sejumlah pabrikan automotif. Mobil listrik diklaim dapat melestarikan lingkungan, dan membersihkan udara. Namun tidak semua orang setuju dengan klaim tersebut.

“Mobil listrik belum tentu bisa menyelamatkan bumi ini,” katanya mengutip dari CNBC.

Sergio menambahkan, dampak lingkungan dari mobil listrik perlu dianalisis lebih teliti lagi sebelum memutuskan bahwa mobil listrik tidak berbahaya daripada mesin yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber tenaganya.

“Saya pikir jika tidak melakukan analisis yang mendalam tentang asal tenaga listrik, dari mana asalnya, bagaimana memasukkan baterai ke mobil, berapa pengeluaran dalam hal CO2 dan lingkungan, menurut saya analisis bahwa kita akan menyelamatkan bumi ini dengan mobil listrik adalah omong kosong,” kata Sergio, yang juga chairman dan CEO Fiat Chrysler Automobiles dan chairman Maserati.

Dirinya menjelaskan jika basis produksi listrik itu adalah nuklir, maka sama sekali tidak ada masalah, jika di luar itu berarti masalahnya sangat besar. “Bila mengandalkan bahan bakar fosil untuk memproduksinya, saya pikir masalahnya jauh lebih besar,” katanya.

Terlepas dari tujuan untuk menyelamatkan bumi, Sergio menganggap bahwa produsen mobil listrik yang ada sekarang ini sebut saja Tesla belum menguntungkan perusahaan, sebab biaya riset dan produksi mobil listrik tergolong mahal.

Sementara itu sampai saat ini pabrikan mobil asal Italia itu tidak memiliki rencana untuk membuat mobil listrik, kendaraan tanpa emisi tidak sesuai dengan citra merek perusahaan.

Mungkin saja hal tersebut dapat berubah jika persaingan di segmen mobil listrik semakin ketat. Selain itu adanya wacana pememerintah dari berbagai negara yang berencana mengeluarkan aturan mengenai larangan beroperasinya mobil bermesin bensin dan diesel pada 2040.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya