SOLOPOS.COM - Kondisi mobil Toyota Alphard yang terlibat kecelakaan maut di Tol Boyolali KM490 A tepatnya di Dukuh Singit, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Kamis (24/11/2022). (Istimewa/Polres Boyolali).

Solopos.com, KLATEN – Mobil Toyota Alphard yang terlibat kecelakaan maut di tol Boyolali, Kamis (24/11/2022) pagi, merupakan rombongan dari perusahaan pengecoran logam di Kecamatan Ceper, Klaten. Salah satu korban meninggal dunia bernama Mega Puspita, 35, warga Dukuh Bakalan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper Klaten merupakan salah satu pengusaha pengecoran logam.

Selain Mega, ada dua korban meninggal dunia lainnya dari penumpang Alphard. Kedua orang itu merupakan karyawan perusahaan milik Mega bernama PT Mega Jaya Logam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan layang layu-layu, almarhumah atas nama Hj. Mega Puspita, SE meninggal pada usia 35 tahun di RS Pandan Arang Boyolali, Kamis pukul 04.00 WIB. Rencananya, jenazah dimakamkan pada Kamis pukul 16.00 WIB dari rumah duka di Kurung Baru, Kecamatan Ceper ke Makam Margoyudan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper.

Ketua RT 02/ RW 07, Dukuh Sawit, Desa Kurung, Juli, mengatakan Mega merupakan warga Dukuh Bakalan, Desa Tegalrejo. Sementara, rumah duka di Kurung Baru, Desa Kurung merupakan rumah orang tua Mega. “Rumahnya hanya berseberangan tetapi sudah beda wilayah desa,” kata Juli saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Miris! 1 Korban Meninggal di Kecelakaan Maut Tol Boyolali akan Menikah Desember

Juli membenarkan Mega merupakan pengusaha pengecoran logam. Juli juga bekerja di perusahaan milik Mega sebagai sopir. Dia menjelaskan rombongan saat itu dalam perjalanan pulang dari Jakarta menuju Klaten. “Biasanya sama saya [Juli menjadi driver]. Kebetulan saya ada kegiatan di desa tidak bisa mengantar bu bos. Kemudian bersama sopir Mas Jeri,” jelas dia.

Juli menjelaskan Mega meninggalkan dua anak dan masing-masing masih usia sekolah. “Dua anak masing-masing laki-laki dan perempuan masih sekolah SD kelas 4 dan kelas 1,” kata Juli.

Sementara itu, Mega dikenal terlibat aktif dalam kegiatan sosial. Mega menjadi salah satu donatur tetap Indowareg, gerakan filantropi yang secara rutin menyalurkan donasi dari para dermawan untuk para duafa melalui kegiatan berbagi makanan sejak awal pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Boyolali: Alphard Vs Truk, 3 Orang Meninggal

Sekretaris Semangat Indowareg, Ovik Budi Raharja, mengatakan Mega terlibat aktif di kegiatan Indowareg sejak gerakan itu bergulir pada Februari 2021. “Setahu saya beliau sudah sejak awal. Beliau salah satu donatur tetap bersama keluarganya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa beliau dan menerima semua amal beliau semasa hidup. Harapan kami semangat berbagai beliau tertular ke masyarakat lainnya,” kata Ovik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya