SOLOPOS.COM - Ilustrasi Android (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi/dok

LONDON—Rob Orr, salah satu bos BlackBerry di Inggris mengkritik pedas lemahnya sistem pengamanan data Android.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya diberitakan, Samsung pada perhelatan Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, mendemokan bagaimana Galaxy S III dibenamkan dua OS. Ini memungkinkan Galaxy S III mendukung program bring your own device (BYOD) yang tengah marak di kalangan enterprise.

BlackBerry pada peluncuran BlackBerry Z10, telah lebih dulu memperkenalkan konsep ini di smartphone teranyarnya tersebut. Seperti diketahui, ponsel ‘BYOD’ memungkinkan pengguna bisa benar-benar memisahkan antara pekerjaan dengan kehidupan personal di satu perangkat.

Reputasi BlackBerry dalam urusan keamanan tentu menjadi andalannya dalam mempopulerkan konsep ini. Sementara Android, menurut Rob, dengan sifat keterbukaannya tidak cukup aman untuk BYOD.

“Setiap sistem untuk mengamankan data ibarat hanya sekuat link terlemah. Ada sebuah kelemahan yang melekat dalam setiap sistem operasi terbuka seperti Android,” ujarnya seperti dilansir Telegraph, Rabu (27/2/2013).

Masih menurut Rob, kondisi ini juga diperburuk dengan banyaknya malware di toko aplikasi. Disebutkannya, para pengguna di kalangan bisnis telah dipaksa untuk berkompromi soal keamanan perangkat di perangkat yang disebutnya ‘ramah konsumen’.

Seperti diketahui, perangkat Android dan Apple saat ini menjadi kunci tren BYOD di kalangan enterprise. Padahal pasar ini semula didominasi BlackBerry yang mengandalkan keamanan perangkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya