SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, TOKYO – Carlos Ghosn pada Senin ditangkap oleh jaksa Tokyo dugaan penyalahgunaan uang perusahaan. Tuduhan ini tentu saja mencoreng Ghosn yang saat ini telah memimpin Nissan selama 20 tahun.

Terkait penangkapan tersebut, seperti dikutip Nikkei Asia, Ghosn mendadak tidak bisa dihubungi dan kantor pusat Nissan pun saat ini diserbu banyak awak media lokal dan international untuk menkonfirmasi dan mencari perkembangan berita tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang didapat Nikkei melalui siaran resmi Nissan mengatakan Senin bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan internal terhadap pelanggaran yang melibatkan Ghosn dan “direktur perwakilan” lain Greg Kelly selama beberapa bulan.

Ekspedisi Mudik 2024

Perusahaan itu mengatakan telah melakukan penyelidikan, yang didorong oleh laporan pengungkap fakta, telah menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun baik Ghosn dan Kelly tidak melaporkan kompensasi untuk mengurangi gaji yang diungkapkan ketua. Dikatakan bahwa pihaknya telah memberikan informasi ke Kantor Penuntut Umum Jepang.

Nissan juga menuduh bahwa, tak hanya soal penyimpangan dana, Ghosn juga telah melakukan beberapa pelanggaraan yang signifikan lainnya seperti penggunaan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi. Hal tersebut juga dilakukan oleh Greg Kelly terhadap penggunaan fasilitas perusahaan untuk keperluan pribadi.

Ghosn kelahiran Brasil, salah satu tokoh industri otomotif paling terkenal, adalah kepala aliansi produsen mobil Perancis dengan Nissan dan Mitsubishi Motors, juga dari Jepang. Aliansi, yang berhenti merjer penuh, adalah produsen mobil terbesar kedua di dunia.

Para pengamat mengatakan kepergian Ghosn, yang tanpa henti berbondong-bondong antara Prancis dan Jepang memastikan dia mempertahankan kendali penuh atas aliansi, akan menjadi pukulan telak bagi perusahaan-perusahaan itu. “Penangkapannya dapat merusak citra Nissan, Mitsubishi, dan Renault, serta menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut mengenai transparansi dan tata kelola industri otomotif,” kata Tatsunori Kawai, ahli strategi di Kabu.com Securities.

Ini juga bisa membuat proyek-proyek bersama lebih sulit dan lebih lambat untuk dilaksanakan, kata Koji Uchida, kepala manajer dana di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management. “Manajemen puncak Nissan kemungkinan akan menghadapi kebingungan, yang akan mempengaruhi reformasi Ghosn telah dimulai,” katanya.

Saham Nissan turun lebih dari 6% pada SBI Jepang dalam perdagangan setelah jam kerja, sementara saham Renault turun lebih dari 10% di Euronext.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya