SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Bukan rahasia jika Formula 1 (F1) adalah salah satu olahraga paling “boros” di jagat raya. Untuk satu set setir mobilnya saja, tim F1 harus mengeluarkan kocek sedikitnya Rp656 juta, angka yang lebih mahal dibanding mobil keluarga terlaris di Indonesia.

Lantas berapa harga sebuah mesin di balapan jet darat? Jelas lebih mahal lagi. Autoweek merilis harga satu buah mesin F1 bisa mencapai Rp102 miliar, itu harga di musim 2015! Terlepas dari biaya pengembangan mobil, para pabrikan ternyata masih ditarik biaya pendaftaran yang bikin dahi berkernyit.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Musim ini FIA mengumumkan jumlah biaya pendaftaran tim F1 2019 yang dihitung berdasarkan raihan poin pada musim sebelumnya. Setiap tahunnya, biaya yang harus dibayar mengalami peningkatan sesuai Indeks Harga Konsumer di Amerika Serikat.

Dilansir Motorsport, Senin (21/1/2019), semua tim wajib membayar biaya awal sebesar US$546.133 (Rp7,7 miliar). Angka itu kemudian dikenai biaya tambahan yang jumlahnya berbeda-beda, tergantung pada hasil tim di musim sebelumnya. Juara dunia konstruktor, Mercedes, misalnya harus membayar US$ 6.553 (Rp93,3 juta) untuk setiap poin yang mereka rengkuh. Sedangkan tim lain hanya perlu membayar US$5.459 (Rp77,7 juta) per poin.

Ketika Mercedes tampil perkasa pada 2016, pabrikan asal Jerman itu dipungut biaya hingga US$ 5,25 (Rp70,8 miliar-kurs saat itu) untuk mendaftar pada musim berikutnya. Namun kebangkitan Ferrari dua musim terakhir rupanya memberi “berkah” bagi Mercedes. Ini karena mereka tak harus mengeluarkan kocek sebesar tahun-tahun sebelumnya. Musim ini skuat Woking “hanya” perlu membayar US$4.838.348 (Rp68,9 miliar) untuk pendaftaran tim.

Angka tersebut juga menjadi yang tertinggi dibanding tim lain. Dari rilis FIA, sebagian besar tim membayar biaya pendaftaran sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pengecualian bagi Racing Point, Toro Rosso dan Williams. Biaya Toro Rosso dan Williams mengalami penurunan karena keduanya menempati dua posisi terbawah klasemen konstruktor. Sementara poin konstruktor Racing Point baru dihitung sejak GP Belgia, di mana mereka menggantikan Force India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya