SOLOPOS.COM - Ilustrasi bed isolasi (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com,WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri enggan terburu-buru mengurangi bed isolasi meski bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan sudah turun.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan BOR di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 menurun. Ini merupakan dampak kedisiplinan kolektif masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu angka penularan Covid-19 mulai bisa ditekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumlah keterisian bed isolasi di Wonogiri saat ini sekitar 40-an persen. Beberapa waktu lalu, BOR di Wonogiri mencapai di atas 90 persen,” kata dia kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Wonogiri Dapat Ribuan Dosis Vaksin Moderna, GTT dan PTT Diprioritaskan

Berdasarkan website resmi Pemkab Wonogiri, keterisian bed isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 Wonogiri mencapai 42,82 persen. Dari total 397 bed, sebanyak 170 bed terisi dan 227 bed kosong. Sementara itu, dari 41 bed ICU Covid-19 yang ada, sebanyak 32 bed sudah terisi.

Saat terjadi lonjakan kasus beberapa waktu lalu, Pemkab menambah banyak bed isolasi dari bed pasien umum. Meski saat ini sudah terjadi penurunan, Pria yang akrab disapa Jekek itu enggan buru-buru mengurangi bed isolasi pasien Covid-19.

Baca juga: Polres Sragen Isikan 730 Tabung Oksigen Secara Gratis

Pasien Tetap Terfasilitasi

Jekek mengatakan, prinsip utama Pemkab Wonogiri adalah pelayanan. Meski saat ini BOR sudah menurun, pihakmya tidak serta merta mereposisi fungsi bed Covid-19 menjadi bed pasien umum. Bed untuk pasien isolasi dan pasien umum di Wonogiri tetap terfasilitasi. Pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap berlangsung.

“Saat terjadi perubahan angka statistik persentase BOR, biarkan dulu. Pelayanan bagi pasien umum juga tidak terganggu saat ada penambahan kapasitas bed isolasi. Saat ini bisa terlayani dengan baik,” ungkap dia.

Selain bed isolasi, PPKM di Wonogiri, lanjut Jekek, merupakan upaya membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat. Ada sesuatu hal fundamental yang harus disikapi dengan membangun kesadaran kolektif. Diantaranya disiplin protokol kesehatan termasuk di ruang publik.

Baca juga: Apotek di Tamanasri Sragen Dibobol Maling, Uang Rp16 Juta dan Obat-Obatan Raib

Menurut Jekek, PPKM sudah berjalan dengan baik. Salah satu bukti yang bisa dilihat yakni Wonogiri turun ke daerah level 3 setelah sebelumnya level 4. Termasuk turunnya keterisian bed isolasi di Wonogiri.

“Yang jelas saat ini kami sedang konsen terhadap penanganan Covid-19 di Wonogiri. Karena Covid-19 sangat infeksius, sehingga penanganannya harus sangat khusus. Serta perlu perhatian lebih,” kata Jekek.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya