SOLOPOS.COM - Ibu dari pemilik usaha pembuatan dan reparasi boneka, Verakey, menunjukkan boneka bertema horor pada Selasa (30/3/2021). (Harianjogja.com/Catur Dwi Janati)

Solopos.com, BANTUL -- Berhenti kerja karena pandemi, seorang warga Bantul beralih pekerjaan jadi penata busana dan rias boneka.

Seorang warga Bantul, DIY, sukses berbisnis boneka. Boneka yang ia buat bisa dibilang tak biasa, yakni boneka kuntilanak. Mainan unik ini ternyata laku di luar negeri, tepatnya di pasar Thailand.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adalah Verakey, warga Bantul yang kreatif itu. Bisnis ini ia geluti karena keadaan. Ia terpaksa berhenti bekerja dan berali menjadi penata busana dan rias boneka. Tak cuma itu, ia juga merangkai boneka bekas menjadi boneka cantik yang bernilai jual.

Dirintis sejak pandemi setahun yang lalu, usaha boneka milik Verakey ini terus melejit hingga kini. Key, sapaan akrabnya, yang memiliki hobi mengoleksi boneka sejak sepuluh tahun lalu tak menyangka hobinya kini jadi sumber cuan.

Baca Juga: Tak Konsentrasi, Pengendara Motor Tabrak Seorang Nenek di Sentolo

boneka
Pemilik usaha pembuatan dan reparasi boneka, Verakey, menunjukkan koleksi bonekanya pada Selasa (30/3/2021). (Harianjogja.com/Catur Dwi Janati)

"Hobi yang jadi profesi, dulu awalnya saya kolektor. Di Jakarta punya boneka banyak sekali. Di masa pandemi mau usaha yang lain,  saya akhirnya resign. Terus punya usaha yang lain tetapi tiba-tiba pandemi, langsung putar ke usaha lain.”

"Saya punya asetnya boneka sebanyak ini. Saya bawa dari Jakarta lima dus. Saya punya komunitas, mulai saya jual beli. Terus saya punya hobi painting, hobi bener-benerin terus banyak sekali yang meminta bonekanya dibenerin. Wah kok peluang juga," tuturnya.

Rongsokan

Untuk menyusun ulang potongan-potongan tubuh boneka menjadi boneka utuh, Key mengandalkan penyuplai barang rongsokan. Rumahnya kerap didatangi pelanggan yang butuh jasa reparasi maupun tata rias boneka. "Kalau rongsokan biasanya mereka [pembeli] sukanya boneka-boneka yang jadul, ada sendiri pasarnya dan itu lebih mahal dari boneka yang baru," tuturnya Selasa (30/3/2021).

Butuh waktu kurang lebih tiga hari untuk menyusun potongan-potongan tubuh boneka dari rongsok. "Ada potongan rongsok yang memang bukan pasangannya, tapi nanti saya jadikan satu. Tapi ada juga yang memang pasangannya yang sudah prithilan, itu nanti saya bikin digabung lagi," jelasnya.

Baca Juga: Kehabisan Uang Saku, 2 Siswa LPK di Sleman Nekat Jambret Ponsel

Harga jual boneka yang telah direparasi oleh Key bisa dijual 10 sampai 20 kali lipat dari harga awal rongsokan. "Saya beli rongsokan itu rata-rata paling mentok Rp50.000. Jualnya sampai Rp1 juta," ujarnya.

Omzet yang dikumpulkan Verakey tak bisa dibilang sedikit. Rata-rata per bulannya pemasukan Key dari membuat boneka baru dan reparasi boneka menyentuh angka dua digit. "Kalau omzet rata-rata dua digit. Ya sekitar di atas belasan juta, itu omzet semuanya, reparasi dan membuat boneka. Tapi paling banyak dari reparasi," ungkapnya.

Meski terlihat menggiurkan, usaha yang dirintis Key tak luput dari kendala. Bekerja sendirian, Key kerap keteteran melayani pesanan pembuatan boneka maupun reparasi. "Kendalanya tenaganya, karena sendirian. Karena yang namanya painting itu tidak bisa diajarin ya. Kalau painting itu semuanya passion," terangnya.

Boneka Horor

Salah satu boneka paling laris di usaha Key adalah boneka tema horor atau hantu. Bahkan boneka jenis ini paling diminati pasar Thailand. "Pasarnya banyak [boneka horor] dan itu jauh lebih mahal daripada yang biasa. Kalau yang horor ini banyak yang ke Thailand. Tokoh-tokoh boneka yang dipesan bukan hantu Thailand, kebanyakan sukanya tuh pesannya boneka kaya Kuntilanak, sukanya Kuntilanak," tuturnya.

Baca juga: Gunungkidul Fokus Garap Pariwisata, Ekonomi Kerakyatan, dan Investasi

Merangkai boneka-boneka tema horor, membuat Key tak jarang mengalami kejadian aneh. "Banyak kejadian supranatural, sudah di-painting tiba-tiba besok paginya sudah dipernis tinggal kirim itu berubah wajahnya. Tahu-tahu kaya darah keluar, tiba-tiba kok pecah. Padahal selalu ditaruh di tempat yang aman. Apalagi kalau punya porselin tiba-tiba pecah, bau amis, itu baru kemarin saya kirim ke Medan," tandasnya.

Salah satu konsumen jasa reparasi boneka Verakey, Risa, memilih mereparasi boneka ketimbang kudu beli yang baru. "Kenapa boneka itu harus diperbaiki, harus dirias, bagi pecinta boneka, boneka itu tidak sekedar barang, boneka itu bagian dari keluarga kita. Apalagi seperti punya saya ini sudah dari kecil, sudah ikut saya lama. Kalau beli baru kan beda lagi," ujarnya.

Risa juga menggunakan boneka sebagai media motivasi penyemangat belajar anak. "Anak-anak saya juga suka mainan, terus di masa pandemi ini boneka malah bisa menjadi media pembelajaran. Kalau dia malas belajar, saya ajak belajar ayo belajar pakai boneka gitu, dia ikut senang. Buat hiburan juga sih," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya