Solopos.com, JAKARTA — Kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi senilai Rp502 triliun akan habis pada September-Oktober. Kenaikan harga BBM seakan menjadi bom waktu yang tak bisa dihindari bila pemerintah tak mampu menambah kuota BBM bersubsidi sebesar Rp189 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan ketidaktepatan sasaran BBM bersubsidi di lapangan. Menurutnya, lebih dari 86 persen BBM subsidi justru dinimati oleh orang kaya. Hal itu merupakan risiko dari penyaluran subsidi terhadap barang, tetapi bisa dibeli siapapun.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.