SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters)

Bom Turki mengguncang Ankara, Minggu (13/3/2016) mengakibatkan puluhan korban tewas.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengecam serangan bom yang terjadi di kawasan Kizilay, Pusat Kota Ankara pada Minggu (13/3/2015).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin (14/3/2016).

Hingga Minggu pukul 23.00 waktu setempat, serangan bom tersebut dilaporkan telah menyebabkan 34 orang meninggal dan 125 orang korban luka-luka.

“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya kepada korban dan keluarga korban,” kata pernyataan Kemlu RI itu.

Hingga berita ini dikeluarkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara belum mendapat informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut.

Namun, KBRI Ankara masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.

Berdasarkan catatan KBRI Ankara, terdapat 1.553 WNI di Turki yang sebagian besar bekerja sebagai pekerja profesional dan mahasiswa.

Selanjutnya, KBRI Ankara juga telah mengimbau WNI di Turki untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan.

Bagi WNI yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor “hotline” KBRI Ankara, yakni +905321352298 dan +905338120760.ang sudah mendapatkan nomor pendaftaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya