SOLOPOS.COM - Petugas memindahkan jenazah pembom bunuh diri di Mapolresta ke RS Bhayangkara Semarang untuk identifikasi lebih lanjut, Selasa (5/7/2016). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Bom Solo menyeret nama Hasan Al Rasyid, anggota FPI asal Colomadu yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Nur Rohman.

Solopos.com, JAKARTA — Ibu Hasan Al Rasyid, Ny. Suwarmi, 67, berharap putranya yang sekarang tengah diperiksa di Mapolres Solo, segera dibebaskan. Karena dia menilai putranya tidak paham soal terorisme.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebagai ibu inginnya anak saya segera dibebaskan wong dia tidak bersalah kok. Apalagi sekarang dua anaknya yaitu Amar, 3, dan Nisah, 6 bulan badannya anget [panas]. Karena selama ini mereka lengket sekali dengan ayahnya,” ujar dia ketika ditemui di kediamannya, Rabu (20/7/2016) petang.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, pada Rabu (20/7/2016) siang, istri Hasan, Inayah, didatangi dua polisi. Namun dia tidak tahu persis mereka dari mana dan untuk apa kedatangan mereka. Sebab dia hanya diceritai menantunya.

Seperti diwartakan sebelumnya, salah seorang warga Jetis, Desa Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Hasan Al Rasyid, 35, ditankap Densus 88 Antiteror. Hasan dikabarkan ditangkap di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (19/7/2016).

Lebih lanjut, Suwarmi menyayangkan kabar yang diterimanya simpang siur. Sebab dia mendengar kabar putranya ditangkap Densus 88 Antiteror disertai adanya letusan senjata api. Padahal, ujar dia, putranya tidak ditangkap tapi memang sengaja datang di Mapolresta Solo, namun tidak kembali hingga kemarin.

Kedatangan Hasan ke Mapolresta ketika itu untuk klarifikasi persoalan karena dia merasa dibuntuti polisi. Untuk itu, kata dia, sore tadi dua putranya yaitu Sri Sugiarti yang juga kakak Hasan dan adik Hasan yaitu Siti Fatimah membesuk Hasan di Mapolresta Solo membawakan baju.

“Ketika datang di kepolisian, kan anak saya tidak membawa baju ganti. Karena itu tadi ketika menjenguk, dibawakan dua setel,” ujar Suwarmi.

Dia mengutarakan setelah Hasan tidak pulang ke rumah karena masih diperiksa polisi, istri dan empat anaknya jika malam tidur di tempatnya. Sebab setelah ditinggal Hasan, istri Hasan hanya tinggal dengan keempat anak-anaknya yang masih kecil.

“Saya tidak tega, dua cucu saya sekarang ini sedang sakit. Apalagi rumahnya di pinggir sawah sehingga kalau malam hawanya dingin. Karena itu kalau malam mereka saya suruh tidur di tempat saya ini,” ujar Suwarmi yang rumahnya berjarak kira-kira 200 meter di sebelah timur rumah Hasan.

Ditanya kondisi Hasan, Suwarmi mengatakan berdasar informasi yang diteriamnya kondisi Hasan sehat dan baik. Dia juga mendapat kabar kepolisian berjanji menjamin keselamatan Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya