SOLOPOS.COM - Brimob sisir Gunung Patingkea, Senin (29/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N.)

Bom Sarinah Thamrin mendorong Densus 88 untuk memburu kelompok Santoso meski belum jelas kaitannya dengan aksi bom Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris di Bekasi pada Jumat (22/1/2016). Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol. Suharsono, mengatakan terduga diketahui berperan sebagai pendukung Santoso pimpinan Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ditangkap saudara R, terlibat pendukung logistik kelompok Santoso,” katanya dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/1/2016).

Suharsono mengungkapkan hingga kini pihaknya masih menggali keterangan R guna keperluan pengembangan lebih lanjut. Meskipun ditangkap di Bekasi, tapi terduga memiliki jaringan dengan kelompok Santoso, di Sulawesi Tengah.

Sebelumnya selain menetapkan enam tersangka bom Sarinah Thamrin, Polri juga menersangkakan enam orang ihwal perkara kepemilikan senjata api. Dari hasil pemeriksaan Densus 88, keenam tersangka hendak melancarkan aksi teror atau dalam istilah mereka “amaliah” serta mendukung Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.

Meski demikian, mereka ini belum memiliki kaitan dengan aksi teror di Thamrin. Salah satu pelaku inisial HF menerima transfer dana sebesar Rp1 miliar beberapa kali dari Bahrumsyah, warga negara Indonesia yang menjadi anggota ISIS di Suriah. Adapun keenam tersangka itu yakni HF alias FS alias JT alias AJ, S alias G alias P alias A, SF alias Cualias Ce, Bu alias AM, W, dan F.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya