Bom Pakistan menyebabkan 70 orang meninggal.
Solopos.com, ISLAMABAD – Pihak berwenang di Pakistan sempat menahan lebih dari 5.000 orang yang diduga militan sejak pemboman di Lahore, Provinsi Punjab, Minggu (27/3/2016).
Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran
Menteri Hukum Provinsi Punjab, Rana Sanaullah, Selasa (29/3/2016), mengatakan ribuan orang tersebut kemudian dibebaskan dan hanya 216 orang yang akan diselidiki lebih lanjut.
Ia menuturkan operasi diluncurkan sebuah tim gabungan antara kepolisian, badan intelligen dan anti terosisme. Ia pun mengonfirmasi pasukan militer dan paramiliter akan digunakan dalam operasi selanjutnya.
Faksi Taliban Pakistan, Jamaat-ur-Ahrar, mengaku berada di balik serangan seorang pembom bunuh diri di taman kota Lahore di mana sedikitnya 70 tewas akibat ledakan. Mereka kembali mengeluarkan penyataan kepada Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif pada Selasa. Jamaat-ur-Ahrar juga mengancam bakal meningkatkan serangan.
“Biarkan Nawaz Sharif tahu, perang ini sekarang datang di depan pintu rumahnya,” kata Juru Bicara Jamaat-ur-Ahrar, Ehsanullah Ehsan, dalam media Twitter.
Sementara dalam sebuah pidato di televisi pada Senin (28/3/2016), Sharif berjanj akan terus memburu kelompok militan. “Saya di sini untuk mengulangi sebuah janji bahwa kami akan memperhitungkan setiap tetesan darah. Kami tidak akan mengambil jeda sampai ini terbayar,” katanya.
Pejabat militer dan pemerintah pada Senin mengatakan militer tengah menyiapkan sebuah aksi keras baru di Punjab.