SOLOPOS.COM - Ilustrasi bom bakar yang lebih kondang dengan sebutan molotov cocktail (JIBI/Solopos/Dok.)

Bom molotov terjadi di Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL — Penyerangan terhadap suporter sepak bola oleh kelompok suporter lain di Jogja kian beringas. Bus pengangkut suporter Persis Solo dilempar bom molotov, satu terluka.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

(Baca Juga : BOM MOLOTOV : Bus Rombongan Suporter Dilempari, Satu Terluka)

Ekspedisi Mudik 2024

Penyerangan terhadap suporter Persis Solo diduga dilakukan oleh salah satu kelompok suporter di Kota Jogja. Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Komisaris Polisi (Kompol) Polres Bantul Danang Bagus Anggoro mengatakan, peristiwa itu terjadi Minggu (17/7/2016) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

“Bom molotov yang dilempar itu masuk ke dalam bus dan menyebabkan percikan api. Suporter yang di dalam bus itu yang memadamkan api,” papar dia. Pelemparan baru berhenti setelah pengemudi bus berinisiatif menuju pos polisi di perempatan Druwo Jalan Parangtritis, Sewon yang buka 24 jam. Mendengar kabar tersebut polisi bergerak mengejar pelaku.

Senin (18/7/2016) dinihari polisi berhasil menangkap delapan terduga pelaku. Empat diantaranya ditangkap di sekitar Tamantirto, Kasihan, tiga orang ditangkap di wilayah Sewon, serta satu lagi ditangkap di wilayah Banguntapan.

Akibat kejadian ini, satu orang suporter mengalami luka dan sempat mendapat perawatan medis. Sedangkan kaca bus hampir seluruhnya pecah, tinggal bagian belakang yang selamat dari lemparan batu.

“Puluhan suporter itu sudah kami pulangkan ke Solo,” papar dia.

Di lokasi kejadian polisi menemukan barang bukti seperti batu-batu yang digunakan untuk melempar bus. Polisi juga menyita senjata tajam celurit dari salah seorang reporter yang ditangkap di Sewon.

Danang menilai, kualitas kriminal yang dilakukan suporter sepak bola kini semakin parah. Bila biasanya hanya menggunakan batu kini suporter berinisiatif menjadikan bom molotov sebagai senjata. Ia meminta orang tua mengawasi anak-anak mereka.

Delapan orang terduga pelaku tersebut kini mendekam di tahanan Polres Bantul. Bagian Reserse Kriminal (Reskrim) tengah menyelidiki perkara ini. Kuat diduga, jumlah pelaku lebih dari delapan orang. Informasi yang diperoleh dari Kepolisian Kasihan, mayoritas pelaku pelemparan merupakan pelajar. Beberapa di antaranya berusia belasan tahun. Mayoritas berasal dari Kota Jogja.

“Polisi juga mengamankan sejumlah sepeda motor milik terduga pelaku. Untuk penanganan perkara diserahkan ke Polres Bantul,” kata Kepala Polsek Kasihan Kompol Supardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya