SOLOPOS.COM - Warga melarikan diri dari lokasi ledakan di sebuah jalan di Distrik Hodan, Mogadishu, Somalia, Sabtu (14/10/2017). (JIBI/Solopos/Reuters/Feisal Omar)

Korban tewas akibat bom Mogadishu mencapai 85 orang sekaligus terbesar sejak 2007.

Solopos.com, JAKARTA — Korban tewas akibat dua ledakan bom di jantung Ibu Kota Mogadishu, Somalia, bertambah menjadi 85 orang. Jumlah ini sekaligus menjadi korban teror terbesar sejak terjadi pemberontakan pada 2007.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Presiden Mohamed Abdullahi Farmaajo segera mengumumkan tiga hari berkabung dan meminta masyarakat menyumbangkan darah untuk para korban cedera akibat serangan yang terjadi pada Sabtu (14/10/2017) tersebut. Sedikitnya 100 orang lainnya mengalami luka-luka sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (15/10/2017).

Polisi mengatakan bahwa bom yang dibawa pakai truk tersebut meledak di luar sebuah hotel di persimpangan K5 yang dekat kantor-kantor pemerintahan, restoran, dan kios.

Sejumlah bangunan hancur dan rata dengan tanah akibat ledakan dahsyat tersebut. Sedangkan sejumlah kendaraan terlihat hangus terbakar.

Ledakan kedua bom berselang dua jam dan menghantam distrik Medina. “Jumlah korban tewas mencapai 85 orang. Kami tahu sekitar 100 orang luka-luka,” ujar Mohamed Hussein, seorang petugas kepolisian.

Dia menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungikinan bertambah. Hari ini polisi dan tenaga relawan masih melakukan pembersihan puing-puing bangunan selain mencari kemungkinan korban lainnya. Mereka juga menemukan belasan mayat pada malam sebelumnya dan polisi menjaga ketat kawasan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya