SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Salatiga–Polisi yakin bom rakitan di Klaten dan bom di Sleman yang ditemukan dalam rentang waktu tak terlalu lama, bukan untuk diledakkan. Tapi hanya untuk menakut-nakuti masyarakat.

“Kalau dilihat dari olah TKP-nya, sepertinya tidak untuk diledakkan,” kata Kabid Humas Polda Jateng AKBP Djihartono saat jumpa pers bersama Polres Salatiga di Salib Putih, Salatiga, Jumat (3/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Djihartono menyatakan kejadian itu membuat keresahan di tengah masyarakat. Untuk itu, polisi berusaha sekuat tenaga mengungkap kasus tersebut agar situasi tetap kondusif.

Untuk mengantisipasi hal serupa, Djihartono menyatakan, polisi akan bekerja ekstra untuk pengamanan berbagai lokasi, seperti obyek vital, tempat ibadah, dan lain-lain. Apalagi saat ini mendekati momen Natal dan Tahun Baru.

“Kasus ini jadi prioritas kita. Tim sudah dibentuk dan barang bukti diteliti di Labfor,” jelasnya.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Djihartono menyatakan, penemuan bom di Klaten dan Sleman itu diduga berasal dari kelompok yang sama. Keduanya bersifat low explosive.

“Setelah dicocokkan, kemungkinannya (pelaku) sama,” ucap Djihartono singkat.

Sebagaimana diberitakan, bom molotov ditemukan di Pos Polisi depan RS Klaten, di tempat ibadah di Polanharjo, dan perbatasan Klaten-Sleman, Rabu-Kamis (1-2/12). Belum bisa dipastikan apakah bom-bom itu milik kelompok teroris.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya