SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel, mengungkapkan fakta lain terkait insiden bom di Kartasura, Sukoharjo, Jateng, Senin (3/6/2019) malam WIB. Kapolda menyebut pelaku bernama Rofik Asharudin sempat mengajak orang tuanya ikut ISIS.

Seperti diketahui, Rofik melakukan aksi bom bunuh diri di depan pos pengamanan polisi. Tak ada korban jiwa dalam aksi teror tersebut. Bahkan, Rofik masih selamat dan kini dirawat di rumah sakit setelah meledakkan bom.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Setelah diselidiki, anak pasangan Muhtadi dan Sukinem ini telah dibaiat oleh ISIS. Dia pun sempat mengajak kedua orang tuanya untuk ikut ISIS. “Kedua orang tuanya sempat diajak, namun menolak,” kata Rycko seperti dikutip dari detik.com, Rabu (5/6/2019).

Rofik mengajak ayah-ibunya untuk dibaiat ISIS supaya bisa jadi pelaku teror. Rycko menyebut kedua orang tua pelaku pun mengetahui aktivitas yang dilakukannya dan bahkan sempat memperingatkannya. Anak pasangan Muhtadi dan Sukinem itu diketahui aktif berkomunikasi melalui media sosial dengan pimpinan ISIS di Suriah sejak 2018.

Setelah dibaiat pada akhir 2018, lanjut dia, pelaku memiliki motivasi untuk melaksanakan perintah jihad. Saat ini, pelaku masih dalam penahanan dan perawatan di Rumah Sakit Prof Awaludin Djamin atau RS Bhayangkara, Kota Semarang.

Rycko, mengatakan, pelaku dibaiat dan belajar membuat bom sendiri. Ia menuturkan, Rofik merencanakan aksinya sejak 2018 dan memang mengincar polisi. “Sudah direncanakan sejak 2018 atas perintah imamnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya