SOLOPOS.COM - Personel keamanan Irak menyelidiki lokasi serangan bom di luar konsulat Prancis di Nassiriya, Minggu (9/9/2012). (Reuters)

Personel keamanan Irak menyelidiki lokasi serangan bom di luar konsulat Prancis di Nassiriya, Minggu (9/9/2012). (Reuters)

BAGHDAD – Jumlah korban tewas akibat serangkaian bom di seluruh Irak, Minggu (9/9/2012), bertambah hingga setidaknya 34 orang. Salah satu serangan bom mobil meledak di luar sebuah gedung konsulat Prancis.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Gerilyawan Sunni dan Al Qaeda telah meluncurkan serangkaian serangan besar sepanjang tahun ini dalam upaya menyulut kembali ketegangan politik dan sektarian yang pernah mendorong negara jatuh ke kancah perang saudara pada 2006-2007. Aksi paling serius dari 16 serangan terjadi di Dujail, 50 km utara Baghdad, Sabtu (8/9/2012) malam, ketika orang-orang bersenjata dan pembom bunuh diri menyerang pangkalan militer, menewaskan 11 tentara dan melukai tujuh lainnya.

Sebuah bom mobil di Kirkuk menewaskan delapan orang yang sedang mengantre lowongan kerja sebagai tenaga keamanan perusahaan Iraqi North Oil Company, 250 km utara Baghdad. Sedangkan bom mobil yang meledak di luar gedung konsulat Prancis di Kota Nassiriya, 300 km selatan Baghdad, menewaskan seorang polisi penjaga dan melukai empat penjaga lainnya.

Bom mobil lainnya yang mengguncang di bagian lain Kota Nassiriya, yang biasanya stabil tanpa masalah keamanan, menewaskan dua orang dan melukai tiga lainnya. Jumlah korban tewas lainnya tersebar akibat serangan di kota-kota lain seperti Samarra,Basradan Tuz Khurmato.

Pemerintah Irak yang tercabik-cabik akibat oleh pertikaian politik antara Sunni, Syiah dan Kurdi, masih berjuang memerangi militan Islam afiliasi Al Qaeda pascapenarikan pasukan Amerika Serikat (AS) akhir 2011. Dalam sejumlah serangan bom sebelumnya, kelompok lokal sayap Al Qaeda di Irak, Negara Islam Irak, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan keamanan dan lingkungan Syiah.

Sejumlah mantan anggota Baath, partai terlarang pimpinan Saddam Hussein, serta kelompok-kelompok Islam Sunni lainnya juga memerangi pemerintah dan pernah mengklaim atas sejumlah serangan. Namun sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan pada Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya