"Bom GBIS Kepunton jangan dikaitkan dengan agama!"

Solo (Solopos.com) – Elemen masyarakat yang tergabung dalam Kerukunan Lintas Umat Beragama (KLUB) Solo menyatakan sikap terkait peristiwa pengeboman di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton di Radio Imanuel Solo, Minggu (25/9/2011) malam. Dalam enam poin pernyataan sikapnya, KLUB menggarisbawahi ihwal kejadian pengeboman yang tidak bisa disangkutpautkan dengan masalah agama.

“Peristiwa bom di GBIS Kepunton tadi pagi murni kejahatan kemanusiaan, bukan masalah agama. Kami harap masyarakat tetap menjaga kebersamaan satu sama lain,” ucap perwakilan umat Kristen, Pendeta Anthon Karundeng. Selain itu, pihaknya prihatin dan menolak keras atas terjadinya peristiwa tersebut. Oleh karenanya, KLUB berharap semua komponen masyarakat meningkatkan kewaspadaannya dalam menjaga lingkungan masing-masing. “Kami imbau masyarakat untuk terus menjaga kondusivitas. Jangan lantas terbawa arus yang tidak benar,” tegasnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan mahasiswa seperti PMKRI dan GMNI itu, KLUB mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas motif di balik Minggu kelabu tersebut. “Kami menghargai serta mendorong aparat penegak hukum untuk segera mengungkap peristiwa bom di Kepunton,” sebut pernyataan yang dibacakan.

Doa bersama
Setelah menyatakan sikapnya, KLUB menggelar doa bersama di halaman GBIS Kepunton. Anggota KLUB beserta mahasiswa berjalan kaki sejauh 500 meter untuk menjangkau lokasi kejadian. Berdasarkan pantauan Espos, rombongan KLUB sempat kesulitan memasuki GBIS lantaran penjagaan yang ketat dari pihak kepolisian. Meski demikian, rombongan akhirnya diperbolehkan masuk dengan pemeriksaan cukup ketat.

“Besok pagi kami berencana membesuk para korban di RS dr Oen. Untuk menentukan langkah jangka panjang menyikapi masalah ini, dalam waktu dekat kami akan menggelar pertemuan lintas agama kembali. Pesertanya akan lebih banyak dibanding saat ini,” pungkasnya.

m99