SOLOPOS.COM - Ilustrasi bom. (JIBI/Dok)

Solopos.com, JAKARTABbom bunuh diri di masjid di dalam lingkungan markas polisi di Peshawar Pakistan sedikitnya menewaskan 70 orang dan lebih 150 orang terluka.

Mereka yang tewas termasuk polisi yang tertimbun reruntuhan masjid di lokasi yang dijaga ketat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif melansir BBC, Selasa (31/1/2023).

Dia menegaskan pihak yang terlibat di balik serangan itu tidak ada hubungannya dengan Islam. “Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme,” ulas dia.

Berikut fakta bom bunuh diri yang meledak di masjid di markas polisi Pakistan:

1. Meledak saat Salat Asar

Bom meledak pada Senin (30/1/2023) sekitar pukul 13:30 waktu setempat saat Salat Asar. Masjid tersebut berada di salah satu daerah yang paling banyak dikontrol di kota tersebut yang meliputi markas polisi dan intelijen serta biro anti-terorisme.

Lokasi kejadian di Kota Peshawar, dekat perbatasan Pakistan dengan Afghanistan. Sebuah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan setengah dari tembok masjid runtuh. Masjid tertutup batu bata dan puing-puing saat orang-orang memanjat puing-puing untuk menyelamatkan diri.

2. Bom bunuh diri

Petugas mengatakan ledakan itu berasal dari jamaah baris kedua dengan tim penjinak bom menyelidiki kemungkinan serangan bunuh diri. Shahid Ali, seorang polisi yang selamat, mengatakan ledakan itu terjadi beberapa detik setelah imam memulai salat.

“Saya melihat asap hitam membubung ke langit. Saya berlari keluar untuk menyelamatkan hidup saya,” kata pria berusia 47 tahun itu kepada AFP.

“Jeritan orang-orang masih bergema di benak saya,” tambahnya. “Orang-orang berteriak minta tolong.”

3. Taliban bantah terlibat

Taliban Pakistan membantah terlibat setelah klaim awal oleh salah satu komandannya. Kelompok itu mengakhiri gencatan senjata pada November dan kekerasan terus meningkat sejak itu.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu di tengah situasi keamanan yang memburuk di negara tersebut.

“Ini situasi darurat,” kata Muhammad Asim Khan, juru bicara rumah sakit utama di Peshawar, kepada AFP.

4. Korban Tewas

Setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 150 terluka dalam ledakan bom di sebuah masjid di markas polisi di Barat Laut Pakistan. Melansir Bloomberg, Selasa (31/1/2023), serangan bom bunuh diri di masjid itu adalah serangan terburuk di negara tersebut dalam hampir 11 bulan.

“Kami masih mengevakuasi mayat dari puing-puing,” kata Inquilab Khan, pengawas shift dari agen penyelamat Edhi di Peshawar.

Polisi masih menyelidiki reruntuhan masjid, kata Kepala Polisi Peshawar, Mohammad Ijaz Khan.

Sekitar 300-400 orang dari berbagai kantor berkumpul untuk salat di masjid tersebut.

5. PBB mengutuk

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicanya mengutuk serangan itu. “Sangat menjijikkan bahwa serangan seperti itu terjadi di tempat ibadah.”

Pada Senin (30/1/2023), Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dijadwalkan mengunjungi Islamabad. Meskipun perjalanan dibatalkan pada menit terakhir karena cuaca buruk.



Kemudian, pada Selasa (31/1/2023), delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) berencana mengunjungi Pakistan sebagai bagian dari proses membuka pinjaman bailout untuk mencegah negara dari gagal bayar.

Pada Maret lalu, Peshawar menjadi sasaran pemboman lain yang menewaskan puluhan orang di sebuah masjid Muslim Syiah di negara mayoritas Muslim Sunni.

 

Melansir Bloomberg, Selasa (31/1/2023), serangan bom bunuh diri di masjid itu adalah serangan terburuk di negara tersebut dalam hampir 11 bulan.

“Kami masih mengevakuasi mayat dari puing-puing,” kata Inquilab Khan, pengawas shift dari agen penyelamat Edhi di Peshawar.

Gubernur Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Ghulam Ali, kepada wartawan mengatakan ledakan itu terjadi  saat Salat Asar di dalam area masjid di markas polisi Peshawar dan kantor pemerintah lainnya berada, Senin (30/1/2023).

Polisi masih menyelidiki reruntuhan masjid, kata Kepala Polisi Peshawar, Mohammad Ijaz Khan. “Sekitar 300-400 orang dari berbagai kantor berkumpul untuk salat di masjid tersebut,” katanya.

“Karena itu terjadi pada waktu salat, kami tidak bisa mengenyampingkan serangan bunuh diri.”

Pada Maret tahun lalu, kelompok Negara Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid Syiah yang mengakibatkan lebih dari 60 orang meninggal dunia.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terakhir, tetapi kekerasan di Pakistan telah meningkat sejak Taliban merebut kekuasaan di negara tetangga Afghanistan.

Tehreek-e-Taliban Pakistan, sebuah kelompok militan yang terkait dengan kelompok Afghanistan, tahun lalu mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah di Islamabad dan mengumumkan dimulainya kembali serangan di seluruh negara.

Menurut Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan yang berbasis di Islamabad, kekerasan militan melonjak 22% pada 2022 dibandingkan pada 2021.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Fakta Bom Bunuh Diri Masjid Pakistan: Meledak saat Salat Ashar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya