SOLOPOS.COM - Tubuh korban tewas tergeletak dan ditutup kain putih setelah bom meledak di dekat kuil Hindu di Bangkok, Thailand, Senin (17/8/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Athit Perawongmetha)

Bom Bangkok di dekat Kuil Hindu Erawan membuat puluhan orang tewas dan luka-luka.

Solopos.com, BANGKOK — Pihak berwenang Thailand belum dapat memastikan motif peledakan bom di dekat Kuil Hindu Erawan, Bangkok, Senin (17/8/2015) malam. Namun, sejumlah pejabat tinggi di Thailand menduga pengeboman tersebut berkaitan dengan perekonomian negara dengan cara perusakan area pariwisata.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (18/8/2015), bukti-bukti yang sejauh ini terkumpul, belum menunjukkan indikasi pengeboman di salah satu kawasan wisata religi Bangkok itu dilakukan pihak pemberontakan separatis.

Bukti-bukti yang terkumpul, termasuk meninggalnya sejumlah warga asing, seperti Tiongkok, Malaysia, dan Filipina merujuk pada dugaan penghancuran aset pariwisata Bangkok, yang bisa berimbas pada perekonomian Bangkok.

Kapolri Somyot Poompanmuang menyatakan serangan itu belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand. Menurutnya, ledakan itu disebabkan oleh bom pipa.

Dilansir Xinhua, tiga warga Tiongkok menjadi bagian korban tewas. Selain itu, ada pula dua warga Hong Kong, dua orang Malaysia, dan satu orang dari Filipina. Puluhan korban luka-luka didominasi warga negara Tiongkok dan Taiwan.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Royal Thai Army General Udomdej Sitabutr mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi, jenis bom yang digunakan dalam insiden ini berbeda dengan pemberontakan muslim di Thailand yang terjadi pada 2004 silam dan menewaskan sekitar 6.500 orang.

“Ini tidak sesuai dengan kejadian di selatan Thailand. Jenis bom yang digunakan juga tidak sesuai dengan peristiwa di selatan,” kata Udomdej.

Selasa pagi ini, tim polisi Thailand memeriksa sejumlah barang bukti dalam insiden peledakan bom ni. Beberapa diantara adalah darah korban. Menurut Udomdej, bukti-bukti yang terkumpul hingga saat ini belum lengkap.

“Himpunan bukti tadi malam belum lengkap,” kata Udomdej.

Terkait dugaan Udomdej soal teror yang ditujukan untuk menghancurkan perekonomian negara bukan karena sebab. Menurutnya, potensi wisata di kawasan Kuil Hindu Erawan cukup tinggi.

“Para pelaku bermaksud untuk menghancurkan perekonomi dan pariwisata Bangkok, karena insiden itu terjadi di jantung distrik pariwisata,” kata Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan.

Pariwisata menjadi salah satu titik cerah untuk perekonomian Thailand yang terus diupayakan pemerintah Thailand. Keuntungan dalam hal perekonomian bisa mencapai 10%, maka tak heran jika pemerintah Thailand membidik sektor pariwisata.

Kuil Erawan sendiri berada di titik strategis karena dekat hotel, pusat perbelanjaan, kantor, dan rumah sakit. Kuil tersebut memang kerap didatangi wisatawan asing, terutama pengunjung asal Asia Timur, khususnya warga Tiongkok.

Hingga berita ini turun, Senin pagi, dilaporkan Reuters 22 orang tewas dan 123 orang terluka, baik warga negara asing atau warga negara Thailand. Namun, sejumlah media setempat memberitakan setidaknya ada 27 orang tewas. Kondisi jasad meninggal juga dilaporkan mengerikan karena terburai dan daging tampak tercecer di lokasi kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya