SOLOPOS.COM - Umar Patek (foto detikcom)

Umar Patek (foto detikcom)

JAKARTA-Terdakwa kasus bom Bali I, Umar Patek, menangis saat memohon maaf kepada keluarga korban bom. Ia berpendapat bom Natal dan bom Bali sebuah kegagalan.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Saya minta maaf kepada keluarga korban baik korban jiwa maupun korban luka, secara fisik maupun materi,” kata Umar sambil terisak dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jalan S Parman, Jakarta, Senin (7/5/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Sidang ini mengagendakan pemeriksaan terdakwa dan dipimpin ketua majelis hakim, Encep Yuliardi.

Umar Patek mengaku menyesal telah melakukan tindakan tersebut. “Banyak korban jiwa yang berjatuhan. Itu sebenarnya tidak terkait dengan kejadian yang ada di Palestina,” ujar Umar Patek.

Ia mengatakan bom Natal dan bom Bali I tidak sesuai visi dan misi jihad. “Jadi menurut saya, itu sebuah kegagalan,” kata Umar Patek.

“Meskipun ada korban jiwa dan target yang diledakkan?” tanya kuasa hukum Umar Patek, Asludin Hanjani.

“Iya. Karena banyak warga sipil yang berjatuhan, ada umat Kristiani yang terkena, warga negara Indonesia dan warga negara asing,” jawab Umar Patek.

Dalam kesempatan itu, Umar Patek juga menyampaikan ucapan terima kasih.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah daerah Bali dan Indonesia, juga kepada Menlu Marty Natalegawa dan Kapolri Timur Pradopo yang bisa membawa saya dan istri saya kembali ke Indonesia dan diadili di sini,” papar Umar Patek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya