SOLOPOS.COM - Sridevi. (istimewa/NDTV)

Aktris Bollywood, Sridevi, selama ini diduga bunuh diri karena mengalami depresi sepanjang hidup.

Solopos.com, SOLO – Kematian aktris legendaris India, Sridevi, Sabtu (24/2/2018), menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan penggemar. Jenazah Sridevi disemayamkan di rumah duka di Lokhandwala, Mumbai, India, Selasa (27/2/2018).

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Dilansir NDTV, Rabu (28/2/2018), kericuhan sempat terjadi saat jenazah Sirdevi tiba di rumah duka, Selasa malam. Penggemar sangat antusias menyambut jenazah Sridevi yang baru saja tiba dari Dubai, Uni Emirat Arab. Seperti diketahui, Sridevi meninggal karena tenggelam setelah pingsan di dalam bak mandi di sebuah kamar hotel yang berada di Dubai, Uni Emirat Arab. Dia bertandang ke Dubai untuk menghadiri pernikahan saudaranya.

Jenazah Sridevi diserahkan kepada keluarga setelah polisi Dubai melakukan investigasi soal kematiannya yang misterius. Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari keluarga dan petugas hotel tempat Sridevi menginap. Setelah dirasa cukup, mereka mengembalikan jenazah Sridevi dan menutup kasus tersebut.

Tapi, hasil penyelidikan polisi terkait penyebab kematian Sridevi tidak membuat penggemar puas. Masih ada beberapa penggemar yang curiga kematian Sridevi ini ada kaitannya dengan kehidupan pribadinya yang penuh misteri.

Seolah membenarkan asumsi penggemar, seorang sutradara top India, Ram Gopal Varma, menuliskan surat berisi cerita tentang kehidupan Sridevi. Dalam surat itu, dia menjelaskan kehidupan Sridevi yang tidak bahagia kepada penggemar.

Sebagai sahabat dekat, Ram Gopal Varma mengungkap realita kehidupan Sridevi yang membuat banyak orang tercengang. Pasalnya, selama ini Sridevi dianggap hidup bahagia bersama keluarga kaya raya dan memiliki popularitas selangit.

“Banyak orang menilai kehidupan Sridevi sangat sempurna. Dia cantik, berbakat, dan memiliki keluarga yang bahagia. Tapi, apakah Sridevi benar-benar bahagia dengan kehidupannya? Saya melihat hidupnya sangat bebas sebelum ayahnya meninggal. Setelah kematian sang ayah, dia tampak seperti burung dalam sangkar yang terus diawasi oleh ibunya,” ungkap Ram Gopal Varma.

Kala itu, Sridevi sempat ditipu oleh orang kepercayaan sang ayah yang mengurus honornya sebagai artis. Hal ini membuatnya terlilit hutang. Dia kemudian bertemu dengan Boney Kapoor yang kemudian menjadi suaminya.

“Saat itu, Boney Kapoor juga terlilit hutang, sama seperti Sridevi. Kehidupannya semakin sulit karena ibunya mengalami gangguan jiwa karena operasi otak yang gagal di Amerika Serikat. Kondisi ini membuat sang ibu menandatangani surat wasiat yang ternyata merugikan Sridevi setelah dia meninggal,” sambung Ram Gopal Varma.

Sepeninggal ibunya, adik Sridevi, Shri Latha, pergi meninggalkannya dengan menikahi seorang pria. Sang adik menuntut warisan peninggalan ibunya yang sepenuhnya diberikan kepada Sridevi. “Adik Sridevi menuntut separuh harta warisan dengan alasan ibunya membuat surat wasiat dalam kondisi gila. Perselihan ini tentu amat menyakitkan bagi dirinya. Dia tidak punya siapapun di dunia ini kecuali Boney,” imbuh Ram Gopal Varma.

Ram Gopal Varma menambahkan, kehidupan Sridevi penuh dengan penderitaan, karena dia dipaksa berkerja sejak kecil. Selama ini, dia selalu dihantui dengan perasaan cemas dan tidak percaya diri. “Banyak orang mengangap kehidupannya sangat bahagia. Mereka tidak pernah tahu bagaimana rasanya hidup menjadi Sridevi yang selalu mendapat tekanan. Dia tidak pernah diberi ruang gerak yang bebas untuk mengkespresikan diri,” tambahnya.

Menurut Ram Gopal Varma, kematian Sridevi bisa saja disebabkan oleh pengaruh narkoba. Dia juga berasumsi Sridevi bunuh diri karena sangat depresi. “Banyak kasus kematian seseorang yang terjadi setelah pesta besar. Hal ini bisa disebabkan oleh alkohol maupun obat-obatan terlarang. Selama ini dia mengalami depresi. Bisa saja hal ini yang membuatnya nekat mengakhiri hidup,” lanjutnya.

Kendati demikian, Ram Gopal Sharma tidak mau berspekulasi lebih lanjut tentang kematian Sridevi. Dia mengucapkan selamat jalan kepada sang sahabat yang kini sudah tenang. “Aku biasanya tidak mau mengucapkan selamat jalan. Tapi, kali ini aku merasa dia telah mendapat ketenangan. Selamat jalan sahabatku,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya