SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Puasa merupakan ibadah wajib yang dilakukan setiap muslim di bulan Ramadan. Puasa adalah menahan lapar, haus, dan segala macam hawa nafsu dari matahari terbit di waktu subuh dan tenggelam saat azan maghrib berkumandang. Agar kuat menahan lapar dan haus serta tetap bugar sepanjang hari, seseorang yang hendak berpuasa disarankan untuk makan sahur.</p><p lang="zxx">Tapi, waktu sahur di pagi buta menjadi tantangan bagi banyak orang. Waktu sahur di sepertiga malam terakhir ini tentu mengganggu jam <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180522/485/917621/hindari-ini-5-bahaya-tidur-setelah-sahur">tidur</a>. Akibatnya, banyak orang yang tidak bangun atau malah sengaja melewatkan waktu sahur. Pertanyaannya, apakah sah ibadah puasa yang dijalankan tanpa sahur?</p><p lang="zxx">Menurut ulama populer Indonesia, Quraish Shihab, sahur hukumnya sunah. Sahur dianjurkan karena manfaatnya memberi kekuatan isik bagi seseorang yang menjalankan puasa. "Makan <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180518/485/916807/tips-kesehatan-hindari-makan-mi-sawi-saat-sahur-ini-alasannya">sahur</a> tidaklah wajib. Sahur dianjurkan karena dapat memberikan kekuatan fisik kepada yang menjalankan. Selain itu, waktu sahur juga berfungsi mendekatkan diri kepada Allah," kata Quraish Shihab dalam video ceramah di Youtube yang dinukil <em>Solopos.com, </em>Rabu (23/5/2018).</p><p lang="zxx">Quraish Shihab menambahkan, seseorang boleh tidak sahur bila merasa tidak nyaman. Misalnya, jika seseorang mual atau bahkan muntah setelah sahur, maka boleh ditinggalkan. "Jika sahur membuat Anda muntah, maka boleh ditinggalkan. Bahkan, jika Anda tidak sengaja muntah saat <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180519/485/917216/doa-buka-puasa-sesuai-ajaran-nabi-muhammad">berpuasa</a> pun boleh dilanjutkan," sambung dia.</p><p lang="zxx">Lantas, bagaimana jika seseorang yang hendak berpuasa tidak bangun sahur dan lupa membaca niat? Apakah puasa orang tersebut sah? Quraish Shihab menjelaskan jika niat puasa tidak perlu dibaca setiap hari. "Mengucapkan niat tidak wajib, cukup tekad di dalam hati. Menurut Abu Hanifah, jika seseorang berniat puasa sesudah terbitnya fajar, maka puasanya tetap sah. Di sisi lain, Imam Malik mensyaratkan niat harus dilakukan setiap malam," sambung dia.</p><p lang="zxx">Jadi, jelas sudah bahwa sahur merupakan amalan yang hukumnya sunah. Adapun orang yang tidak sahur dengan alasan tertentu puasanya tetap sah. Namun, alangkah lebih baik jika Anda tetap bangun di waktu sahur untuk sekadar minum atau makan buah-buahan disertai dengan salat malam.</p><p lang="zxx">&nbsp;</p>

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya