SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Selama berpuasa di Bulan Ramadan, setiap muslim harus menahan nafsu makan dan syahwat dari terbit hingga terbenamnya matahari. Namun, Allah memberikan kelonggaran bagi hamba-Nya untuk beraktivitas, termasuk bersetubuh di malam hari.

Tetapi, bagaimana jika seseorang dalam kondisi junub tertidur hingga pagi tanpa sempat sahur dan mandi wajib? Apakah dia boleh melanjutkan puasanya? Pertanyaan seperti ini mungkin sempat terlintas di pikiran Anda. Lantas, bagaimana jawabannya?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nabi Muhammad SAW pernah mengalami kondisi seperti diterangkan di atas dan terus melanjutkan puasanya.

Hal itu dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya, “dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad pernah dalam kondisi junub karena bersetubuh dan tertidur hingga pagi hari. Kemudian beliau mandi dan terus berpuasa,” hadis riwayat Muttafaq ‘Alaih.

Syekh Hasan Sulaiman An Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al Maliki menjelaskan, Rasulullah tidak mengganti puasa (qadha). Jadi, hal itu menjelaskan bahwa puasa yang dijalani Rasulullah di hari selanjutnya sah meski terbangun di pagi hari dalam kondisi junub atau berhadas besar.

Rasulullah tidak meng-qadha puasa, maksudnya tidak mengganti puasa hari itu di hari lainnya. Sebab, puasa hari itu tetap sah tanpa cacat sedikit pun,” terang Syekh Hasan Sulaiman An Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al Maliki dalam kitab Ibanatul Ahkam yang dinukil Bahtsul Masail Nadlatul Ulama di laman resminya, Sabtu (11/5/2019).

Syekh Hasan Sulaiman An Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al Maliki menjelaskan dari hadis di atas dapat disimpulkan orang yang hadas besar boleh menunda mandi wajib hingga pagi hari. Meski demikian, menyegerakan mandi wajib tetap sangat diutamakan.

Orang yang berpuasa boleh menunda mandi wajib hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh,” terang Syekh Hasan Sulaiman An Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al Maliki.

Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan, orang dalam keadaan junub yang tertidur sampai pagi harus tetap melanjutkan puasanya. Dia cukup mandi besar dan meneruskan puasa sampai azan Magrib berkumandang. Meski demikian, menyegerakan mandi junub jelas lebih utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya