SOLOPOS.COM - Seorang wanita Australia punya dua vagina (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kira-kira boleh tidak ya mencukur bulu kemaluan saat perempuan sedang haid menurut Islam?

Seperti yang diketahui, rambut kemaluan yang sudah panjang tentunya akan menganggu kenyamanan Anda.

Promosi Viral Dibanggakan Presiden Jokowi di Acara BRI, Ini Kisah UMKM Mama Muda

Baca Juga: Ini Waktu yang Dianjurkan Mencukur Bulu Kemaluan Menurut Islam

Tak hanya menganggu kenyamanan, rambut kemaluan yang jarang dicukur dan dibiarkan memanjang bisa menjadi sarang bakteri hlo. Bahkan dalam Islam mencukur bulu kemaluan hukumnya sunah.

Tetapi, apakah boleh mencukur bulu kemaluan saat perempuan sedang haid menurut Islam?

Baca Juga:  Jangan Asal Mencukur Bulu Kemaluan, Menurut Islam Ada Tata Caranya

Berdasarkan informasi yang diterbitkan situs resmi MUI, mencukur bulu kemaluan saat haid tidak dipermasalahkan.

Karena tidak ada dalil hadits maupun ayat Al-Qur’an yang melarang seorang perempuan yang sedang haid memotong kuku dan rambutnya.

Baca Juga: Benarkah Hubungan Suami Istri di Malam Jumat Adalah Sunah Rasul?

Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj menyatakan menurut Mazhab Syafi’i, perempuan haid boleh memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak. Selain itu diterangkan dalam hadits dari Aisyah, bahwa Aisyah mengalami haid sesampainya di Makkah saat mengikuti haji bersama Nabi SAW. Kemudian Nabi SAW bersabda kepadanya:

Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan bersisirlah…” (HR Bukhari 317 dan Muslim 1211)

Baca Juga:  Tidak Orgasme Saat Berhubungan Suami Istri, Tetap Harus Mandi Wajib?

Rasulullah SAW memerintahkan Aisyah yang sedang haid untuk menyisir rambutnya. MUI menyimpulkan saat Aisyah menyisir rambut, pasti akan ada rambut yang rontok. Namun Rasulullah SAW tidak menyuruh Aisyah untuk menyimpan rambutnya yang rontok untuk dimandikan setelah suci haid.

Tata Cara Mencukur Bulu Kemaluan Perempuan

Meski mencukur bulu kemaluan saat haid menurut Islam diperbolehkan, kaum hawa harus memperhatikan tata caranya.

Dalam kitab Tuhfatul Habib ‘ala syarhil Khathib dijelaskan mencukur bulu kemaluan dikhususkan untuk laki-laki.

Baca Juga:  Rutin Bercinta Saat Pandemi Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh, Emang Beneran?

Sementara itu, perempuan sebaiknya adalah mencabut bulu kemaluan. Para ulama berpendapat dengan cara seperti itu bisa mengendalikan syahwat perempuan. Sedangkan jika dengan mencukur bulu kemaluan laki-laki bisa menguatkannya.

Namun, ada pula pendapat yang dikemukakan oleh Madzhab Maliki, mencabut bulu kemaluan bagi perempuan ternyata bisa melembutkan bagian intimnya.

Baca Juga:  Hukum Menggunakan Alat Bantu Seks Saat Bercinta, Boleh?

“Yang paling afdhal bagi laki-laki adalah mencukur bulu kemaluan, sedangkan bagi perempuan adalah mencabutnya. Para ulama berkata tentang hikmahnya, ‘Bahwa mencabut bulu kemaluan itu bisa mengendalikan syahwat, sedang mencukurnya itu bisa menguatkan syahwat. Berbeda dengan ulama dari kalangan Madzhab Maliki, mereka menyatakan; ‘Karena mencabut bulu kemaluan (bagi perempuan) itu bisa melembutkan kemaluannya.” (Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil Khathib).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya