SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SLEMAN—Kekeringan di Desa Bokoharjo, Prambanan terus berlanjut, bantuan dropping air dari Pemkab Sleman selama kemarau baru datang sekali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Padukuhan Dawung Bokoharjo, Riyani, 41, mengaku pernah satu kali menerima bantuan air dari pemerintah 10 tangki untuk satu pedukuhan. Bantuan yang disalurkan pada bulan Ramadan itu sudah habis digunakan .

Ekspedisi Mudik 2024

“Bahkan untuk keperluan nyombor [minum ternak] memakai air Kali Opak yang disedot oleh pihak pengelola wisata Kraton Ratu Boko. Kalau untuk keperluan sendiri, ya harus beli,” kata Riyani, di area wisata Kraton Ratu Boko, Selasa (28/8).

Pengelola wisata Ratu Boko memang memberi kelonggaran bagi warga melakukan pengambilan air di bak penampungan. Air yang digunakan menyirami tanaman Kraton Ratu Boko itu juga disalurkan memakai jaringan pipa tiga inci menuju bak penampungan warga.

Air yang ditampung warga ini hanya digunakan untuk ngombor ternak karena airnya keruh kekuning-kuningan. Namun karena sulitnya memperoleh air, warga menggunakan untuk mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga.

“Air ini sebenarnya untuk ternak saja, tapi oleh warga juga untuk mencuci. Hal ini karena sulitnya air yang didapatkan warga,” imbuh Riyani.

Ditambahkan warga lainnya Tukiman, penampungan air berukuran 4 meter x 6 meter ini hanya seminggu sekali terisi. “Kadang satu minggu sekali, kadang lebih. Jadi tergantung Kraton Ratu Boko jika akan menyedot airnya itu kapan saja,” ujar Tukiman.

Kepala Desa Bokoharjo Suhayanto menguraikan Pedukuhan Dawung tempat yang sering dan langganan kekeringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya