SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Sebanyak 2.019 penari akan dilibatkan dalam pertunjukan tari thengul massal dalam kegiatan International Folklore Festival pada 13-19 Juli 2019 di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kegiatan itu akan dicatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Kegiatan International Folklore Festival merupakan salah satu rangkaian kegiatan kesenian dan budaya yang diluncurkan Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, sebagai usaha mengangkat pariwisata di daerah setempat. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Budiyanto, menjelaskan dalam kegiatan International Folklore Festival tersebut juga akan menampilkan pameran Thengul.

“Persiapan untuk penyelenggaran tari thengul massal terus berjalan dan untuk lokasinya di Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro,” kata dia di Bojonegoro, Jumat (15/3/2019) .

Sementara itu, koreografer tari Disbudpar Bojonegoro Deny Ike Kirmayanti mengungkapkan waktu yang dimanfaatkan mencukupi untuk mempersiapkan para penari yang akan terlibat dalam tari kolosal itu.

Dia memberikan gambaran penari yang terlibat dalam kegiatan itu akan diawali dari lembaga pendidikan negeri dengan merekrut seorang guru tari dan seorang siswa yang memiliki potensi seni.

“Proses rekrutmen guru tari dan siswa yang memiliki kemampuan sebagai penari akan dimulai akhir Maret sampai awal April,” ucapnya.

Deny Ike Kirmayanti menambahkan Disbudpar akan merekrut 100 penari, baik guru maupun siswa, yang akan memperoleh materi tari thengul, untuk selanjutnya diajarkan kepada para siswa lainnya.

“Mereka yang kemudian akan meneruskan pelatihan tari thengul kepada para penari lainnya di wilayahnya masing-masing,” ucapnya.

Ia optimistis waktu yang tersedia mencukupi untuk mempersiapkan tari thenggul massal sampai pelaksanaan yang masuk agenda International Folklore Festival pada 13-19 Juli. “Durasi tari thengul massal selama tujuh menit,” ucapnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Disbudpar Enggar Dyah Rinimukti menambahkan tari thengul massal itu akan masuk Muri, meskipun jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan jumlah penari dalam kegiatan tari gandrung di Banyuwangi.

Menurut dia, kriteria masuk catatan rekor Muri tidak bergantung dengan jumlah, atetapi keaslian seni tari yang akan ditampilkan memiliki perbedaan dengan karakter tari di Banyuwangi.

“Prinsipnya masuk catatan Muri karena keaslian tari thengul. Jelas tari thengul berbeda dengan tari di Banyuwangi,” katanya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya