SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Memasuki musim kemarau, Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, segera mengeluarkan surat keputusan siaga darurat bencana mulai banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang berpotensi melanda daerah setempat.

“Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro soal penetapan siaga darurat bencana sudah kita persiapkan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Senin (3/12/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan pembuatan SK Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah terkait siaga darurat bencana mengacu surat edaran (SE) Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, bahwa penetapan siaga darurat bencana selama musim hujan dimulai sejak 30 November 2018 sampai 30 April 2019.

“Pembuatan SK siaga darurat bencana dilakukan setelah terjadi banjir bandang di Bubulan dan Gondang, bebeberapa waktu lalu. SK penetapannya sekarang masih dalam proses di bagian hukum,” kata Nadif Ulfa.

Dia menjelaskan ada tiga tahap dalam menghadapi bencana yaitu siaga darurat bencana, tanggap darurat bencana, dan tahap pemulihan.

BPBD Bojonegoro, menurut dia, juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana, dengan kepolisian resor (polres), Kodim 0813, dinas sosial, Dinas PU dan Bina Marga, dinas kesehatan juga berbagai pihak lainnya, pada Rabu (28/11/2018).

“Rapat koordinasi untuk membahas kesiapan sarana dan prasarana termasuk personel yang dipersiapkan dalam menghadapi bencana,” kata dia.

Mengenai sembako untuk membantu korban banjir, lanjut dia, BPBD masih memiliki persediaan lebih dari cukup. Begitu pula, personel dalam menghadapi bencana di daerahnya termasuk Tim SAR gabungan sudah bersiaga secara penuh dalam menghadapi bencana selama musim hujan.

“Personel sudah kami siagakan,” ujarnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Budi Mulyono menambahkan sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Gteosifika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan selama Desember cukup tinggi berpotensi menimbulkan bencana banjir juga tanah longsor.

Sebelum itu, pada 25 November banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Bubulan dan Gondang, dengan ketinggian air berkisar 40-80 sentimeter yang mengakibatkan fondasi sebuah jembatan ambruk.

Akibat terputusnya jembatan sepanjang 25 meter di Dusun Maor, Desa Clebung, Kecamatan Bubulan itu, mengakibatkan sebanyak 74 kepala keluarga (KK) terisolasi. Sekarang ini Dinas PU dan Bina Marga membangun jembatan darurat di lokasi lain untuk mengatasi warga agar tidak terisolasi.

“Jembatan darurat Maor masih dalam proses pengerjaan,” ucap Nadif Ulfa.

Silakan KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya