SOLOPOS.COM - Ilustrasi Jalur Puncak Bogor (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), tidak setuju dengan wacana pelarangan mobil dari Jakarta atau kendaraan berpelat nomor B masuk Kota Bogor yang rencananya mulai disosialisasikan kepada masyarakat tahun depan.

Menurut Jokowi, kebijakan seperti itu justru akan memicu pro dan kontra yang berujung lahirnya perdebatan karena mengotak-kotakkan warga masyarakat di wilayah Jabodetabek. “Kita ini jadi sekat-menyekat, mengotak-kotakkan, seperti itu nanti jadi ramai,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Jokowi khawatir apabila kebijakan itu benar-benar diimplementasikan, akan muncul wacana orang masuk Jakarta harus pakai tiket. Jokowi lebih suka pemerintah antardaerah membuat solusi dengan menyediakan transportasi publik murah sehingga tidak perlu menggunakan mobil.

Ekspedisi Mudik 2024

“Yang penting bagaimana menyiapkan transportasi massal dari Bogor ke Jakarta. Transportasi yang tidak menggunakan mobil tapi murah dari satu kota ke kota lain,” jelasnya.

Sebelumnya Pemkot Bogor melalui kajian Tim Percepatan Penanggulangan Prioritas Pembangunan (TP4) yang dibentuk Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, membuat kebijakan pelarangan mobil pelat B masuk kota Bogor pada akhir pekan.

Tujuannya untuk mengantisipasi kemacetan yang semakin parah di tengah kota Bogor pada akhir pekan. Hal itu terjadi karena mobil pelat B dari Jakarta dan sekitarnya melakukan liburan di kota berjuluk kota hujan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya