SOLOPOS.COM - Ilustrasi pers di seputar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Setkab.go.id)

Bocoran BAP Miryam S Haryani dalam kasus dugaan korupsi e-KTP beredar. Di dalamnya, tak ada nama Ganjar Pranowo sebagai penerima uang.

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa dokumen yang diduga bocoran berita acara pemeriksaan (BAP) Miryam S Haryani dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP sesuai dengan kenyataan. BAP itu, katanya, menegaskan dirinya tidak menerima uang suap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“[dengan adanya bocoran BAP] Publik akhirnya tahu siapa menerima siapa tidak karena ini berkaitan banyak hal, ada keluarga saya, ada anak, istri, kredibilitas saya dan macam-macam. [jika pengakuan saya] Terkonfirmasi itu saya senang,” katanya di Semarang, Rabu.

Menurut Ganjar, bocoran BAP Miryam S Haryani itu merupakan petunjuk Tuhan untuk mengungkap kebenaran yang sesungguhnya dan waktunya tepat. Politikus PDIP itu menyebutkan bahwa pernyataan Miryam S Haryani dalam BAP seperti apa yang telah beberapa kali dia disampaikan ke publik.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan awak media, Ganjar menyatakan bahwa pernah dikonfrontasi dengan Miryam oleh penyidik KPK. Dalam pertemuan itu, Miryam menyatakan tidak pernah memberi uang pada Ganjar.

“Allah memberikan jalan saja pada saya, karena pertama terkonfirmasi oleh cerita saya dulu bahwa saya dikonfrontasi oleh penyidik, dan yang saya ceritakan hari ini ada tulisannya ternyata, Alhamdulillah,” ujarnya.

Ganjar menilai beredarnya BAP tersebut membuat publik akan tahu bagaimana sikap dirinya soal proyek pengadaan e-KTP saat itu, termasuk kondisi dan fakta dalam kasus ini. “Mungkin dari situ juga bisa menjelaskan alurnya seperti apa, dan siapa aktor yang ada di sana sehingga harapan saya publik lebih jelas,” katanya.

Sebelumnya, dokumen BAP anggota Komisi II DPR 2009-2014 dari Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani beredar ke masyarakat melalui media sosial. BAP tersebut banyak mengungkap mengenai proses pemeriksaan yang bersangkutan oleh penyidik KPK.

Dalam BAP setebal 27 halaman itu, diketahui bahwa Miryam diperiksa empat kali sebagai saksi atas terdakwa Sugiarto yaitu pada 1, 7, dan 14 Desember 2016 serta, 24 Januari 2017. Miryam mengaku mendapat perintah dari pimpinan Komisi II DPR untuk membantu mengkoordinasikan pemberian dari Ditjen Dukcapil Kemendagri dan mengaku menerima dua kali pengiriman dari Sugiharto.

Selanjutnya sesuai perintah Chairuman Harapan selaku Ketua Komisi II DPR saat itu, ia membagi uang dalam amplop terpisah dan diserahkan kepada nama-nama yang terdata dalam daftar. Pada pemberian kepada pimpinan Komisi II DPR, Miryam memberikan keterangan khusus pada bagian nama Ganjar Pranowo.

Menurut Miryam, para pimpinan Komisi II DPR seluruhnya menerima uang 3.000 dolar AS kecuali satu orang, yakni Ganjar Pranowo. Sedangkan lainnya, yakni Burhanuddin Napitupulu (Fraksi Golkar), Taufik Efendi (Fraksi Demokrat), dan Teguh Juwarno (Fraksi PAN), tidak ada kalimat menolak atau mengembalikan.

“Saya berikan Rp100 juta kepada saudara Ganjar Pranowo dari Fraksi PDI-P, namun dikembalikan lagi kepada saya, saya serahkan kembali kepada saudara Yasona Laoli selaku Kapoksi,” kata Miryam sesuai yang tertulis dalam BAP itu.

Ganjar juga mengaku siap memberikan kesaksian pada sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis (30/3/2017). “Ya saya besok mau datang,” kata Ganjar.

Ganjar mengaku tidak ada persiapan khusus terkait dengan jadwal sidang lanjutan kasus dugaan korupsi e-KTP. “Enggak ada, apa pertanyaannya majelis hakim nanti saya jawab,” ujarnya.

Menurut Ganjar, pertanyaan yang akan diajukan majelis hakim nanti tidak akan jauh dari pemeriksaan penyidik KPK. “Saya tidak tahu hakim bertanya apa, waktu pemeriksaan kan lebih banyak bagaimana proses penganggaran, siapa menerima uang, Pak Ganjar terima apa tidak,” ujarnya. Selain Ganjar, Jaksa Penuntut Umum KPK telah menjadwalkan pemeriksaan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya