Solopos.com, KLATEN — Ihsan Nur Rohman 15, warga Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah si pembuat sepeda tinggi ternyata dikenal gemar mengutak-atik barang elektronik dan mainan anak-anak sejak di bangku SD. Di tengah booming-nya hobi bersepeda akhir-akhir ini, Ihsan mengalihkan perhatiannya mengutak-atik sepeda angin.
Rombongan Gowes Temukan Nenek di Ngadirojo Wonogiri Meninggal Dunia di Pohon Kenanga
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ihsan yang tinggal di rumah kakeknya di Pokak, Kecamatan Ceper sudah membikin lima unit sepeda. Sepeda bikinannya memiliki tinggi berkisar 1,5 meter hingga 3 meter.
Tak setiap orang berani mengayuh sepeda bikinannya. Dibutuhkan keberanian dan keseimbangan saat mengayuh sepeda bikinannya.
Sempat Ditawar Raffi Ahmad, Rumah Anang Hermansyah di Cinere Laku Rp35 Miliar
"Setiap harinya, Ihsan ini memang mengutak-atik sepeda angin. Dia las sendiri dan beli barang-barang bekas [besi, rantai, dan lainnya] untuk dirangkai menjadi sepeda yang tinggi," kata Nenek Ihsan, Kasirah, 70, saat ditemui wartawan di Pokak, Ceper, Selasa (7/7/2020).
Si pembuat sepeda tinggi di Klaten itu memang mengakui gemar mengutak-atik barang elektronik atau mainan anak-anak. Hal itu dilakukan sejak duduk di bangku kelas VI SD.
Dikotomi Warga Solo Lor dan Kidul Ternyata Juga Menyangkut Urusan Jodoh, Begini Ceritanya
"Barang elektronik yang saya utak-atik kali pertama, yakni kipas angin. Saat itu, saya masih di kelas VI SD. Saya buka sendiri dan saya pasang lagi. Berikutnya, saya utak-atik lampu. Saat sekarang, saya suka utak-atik sepeda angin. Sekarang ini, saya duduk di kelas IX MTs Srebegan. Cita-cita saya saat besar nanti, saya ingin memiliki bengkel las," kata Ihsan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
