SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang bocah di bawah umur dan penyandang disabilitas mental di Kecamatan Tanon, Sragen, Jawa Tengah, diduga menjadi korban pemerkosaan. Korban berinisial G yang berusia sekitar 13 tahun itu kini sedang hamil dua bulan.

Kondisi korban pun mengundang simpati warga setempat, karena sampai saat ini belum ada kejelasan tentang nasibnya. Salah satu tetangga korban, E, 46, menjelaskan korban merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Orang tua G bekerja sebagai buruh tani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

E menceritakan bahwa G hamil dua bulan, tetapi belum diketahui siapa laki-laki yang tega memperkosa G hingga hamil.

Baca juga: Kasus Pemerkosaan Bocah di Tanon Sragen Tak Sampai ke Polisi

E mengatakan kabar G hamil bermula ketika G tidak datang bulan. Orang tua korban kemudian memeriksakan G ke dokter setempat. Dokter menyatakan G hamil dua bulan.

“Tersiar kabar hamil, situasi desa heboh. Menjadi bahan omongan. Sebenarnya sudah ada istilahnya mediasi. Namun kok kayaknya mentok [buntu]. Pihak pelaku enggak mengakui [memperkosa korban hingga hamil],” katanya kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Laporkan Kasus Pemerkosaan, Wanita Ini Malah Dihina Polisi Boyolali

Menurut E, korban sempat menyebut tiga orang terduga pelaku. Dua terduga pelaku itu laki-laki berusia lebih dari 60 tahun sedangkan satu terduga pelaku belum diketahui alamatnya.

E mengatakan salah satu dari dua terduga pelaku berusia lanjut itu merupakan tetangga korban. Ia menceritakan bahwa tetangga korban itu memiliki rekam jejak buruk saat muda.

Baca juga: Anak Bawah Umur di Tanon Sragen Diduga Diperkosa Hingga Hamil

Mediasi

Kasus pemerkosaan terhadap G di Tanon, Sragen, itu tidak dilaporkan ke polisi. Kepala Desa (Kades) Jono, Kecamatan Tanon, Irawan Agung Trihanto, menjelaskan telah melakukan mediasi yang disaksikan warga.

“Masalahnya anak itu kan [korban] disabilitas, ada gangguan mental. Pengakuan anak tersebut bolak-balik enggak jelas, yang ditakutkan nanti ada kesalahpahaman. Saya mediasi terkait aduan anak tersebut akhirnya saya pertemukan dengan terduga pelaku. Akhirnya malah terjadi debat dari pihak yang terduga tidak terima. Dari pada berkepanjangan ya saya serahkan keluarga kemarin,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (22/1/2022) malam.

Irawan mengatakan korban memberikan keterangan yang berbeda-beda. Dia menyebut total ada tiga terduga pelaku yang mana dua pelaku telah diketahui identitasnya. Sedangkan satu pelaku tidak diketahui identitasnya sehingga warga tidak bisa menghadirkan terduga pelaku tersebut saat mediasi.

Baca juga: Alhamdulillah, Kasus Covid-19 di Sragen Tinggal Satu

Kronologi

Menurut dia, keterangan yang berbeda membuat kades memancing korban dengan menjanjikan uang supaya korban mengaku siapa yang memperkosa. Korban mengatakan pelakunya merupakan sopir boks di jalan [dilakukan di] bagian boks belakang sebanyak tiga kali lalu diturunkan di kawasan Pungkruk lalu diberikan uang Rp15.000.

“Ya memang itu ada kejadian kemarin, kejadian itu. Saya dibel Polsek [permintaan untuk menjemput] anak itu terlantar di exit tol. Namun kebenaran pencabulan atau pemerkosaan dengan sopir itu saya enggak tahu,” jelasnya.

Baca juga: Menjelajah Tiara Sachari Sukowati, Taman Baru di Sragen

Adapun terduga pelaku yang dihadirkan juga pernah disebut korban memperkosa di sawah. Namun terduga pelaku menyangkal dan bersikukuh tidak melakukannya. Irawan menjelaskan keluarga korban takut melaporkan pelaku kepada polisi.

“Saya secara pribadi prihatin juga. Tapi ya itu tadi dengan pertimbangan kalau terduga tidak terima malah menyampaikan termasuk nanti siap dites DNA. Kalau tidak terbukti, akan menuntut balik terkait pencemaran nama baik. Untuk sementara tadi malam dari keluarga sudah sepakat anak itu tetap dirawat, diopeni, sampai melahirkan, dan sampai seterusnya,” lanjutnya.

Irawan mengatakan sudah melakukan upaya mengklarifikasi terkait masalah tersebut selama tiga hari sampai melakukan mediasi Jumat malam. Dia akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Sragen supaya korban mendapatkan bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya