Madiun
Kamis, 26 Desember 2019 - 12:07 WIB

Bocah 8 Tahun di Madiun Terseret Arus Sungai Saat Bermain Bola

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban tenggelam (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, MADIUN -- Seorang bocah delapan tahun meninggal dunia terseret arus sungai di Dusun Oro-Oro Waru, Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (25/12/2019) sore.

Bocah bernama Niko itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Dusun Oro-Oro Waru, Rabu petang. Jasad bocah malang itu ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, mengatakan ada satu anak meninggal dunia setelah hanyut dan tenggelam di Sungai Dusun Oro-Oro Waru. Bocah malang itu sebelumnya sedang bermain bola di tepi sungai.

Saat sedang bermain itu, korban yang merupakan warga Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, terpeleset kemudian tercebur ke sungai yang aliran airnya deras.

"Korban ini terjatuh karena terpeleset. Korban ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan jarak sekitar 500 meter dari tempat ia terpeleset," jelas Rowi, Rabu malam.

Advertisement

Lebih lanjut ia menuturkan hujan deras disertai angin kencang menerjang wilayah Kabupaten Madiun pada Rabu sore. Di Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, satu rumah milik Sariyem ambruk setelah diterjang angin kencang.

"Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Desa Cabean, Kecamatan Sawahan dan Desa Tiron, Kecamatan Madiun. Akibat dari tumbangnya pohon ini jalan desa sempat tertutup," jelasnya.

BPBD Kabupaten Madiun masih mendata dampak bencana tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif