Semarang–Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) pekan ini akan meneliti berbagai indikasi kecurangan yang terjadi dalam ujian nasional tahun ini, baik ujian tingkat sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas. “Sedang kita periksa dan pelajari,” kata Ketua Badan Nasional Standar Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, Mungin Edy Wibowo di Semarang, Senin (25/5).

PromosiTimnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Pemeriksaan ini guna memastikan apakah dugaan laporan kecurangan benar-benar terjadi ataukah tidak.

Mungin menyatakan, dugaan kecurangan-kecurangan dalam ujian nasional itu berdasarkan laporan dari Tim Pemantau Independen Ujian Nasional yang berada di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Tim Pemantau ini adalah perguruan tinggi. Di Jawa Tengah, tim pemantauan diserahkan pada Universitas Negeri Semarang.

Mungin tidak mau menjelaskan secara rinci bentuk-bentuk indikasi kecurangan itu. “Nanti saja kalau pemeriksaan sudah selesai,” katanya.

Mungin khawatir jika dugaan kecurangan itu tidak terjadi maka akan membuat masyarakat menjadi resah.
Mungin juga enggan menyebut berapa laporan kecurangan yang masuk ke Badan Nasional Standar Pendidikan.

“Yang jelas berasal dari tim pemantau di 33 provinsi,” katanya.

Sebelum hasil dan tingkat kelulusan ujian nasional diumumkan ke sekolah Mungin mentargetkan agar semua indikasi kecurangan dalam evaluasi belajar itu harus diselesaikan terlebih dulu. Sambil menunggu pemeriksaan kecurangan, hingga kini Badan Standari juga sedang memproses skoring lembar jawaban ujian nasional yang dikerjakan para siswa. Badan ini mentargetkan, pengumuman hasil ujian nasional sudah sampai di sekolah pada pekan kedua bulan Juni mendatang.

Tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi