SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

JAKARTA— Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris, menyatakan, aksi terorisme yang terjadi belakangan ini janganlah dikaitkan dengan jihad dan pesantren. Menurutnya, jihad itu memiliki makna yang bagus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jihad itu artinya bagus, cuma selalu dilarikan kepada gesekan. Arti Jihad dan radikal itu berbeda. Jangan dikaitkan dengan teroris,” ujar Irfan dalam dialog Polemik Sindoradio yang bertajuk “Teror Tak Kunjung Usai” di Warung Daun, Jl Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Irfan, perlunya pendidikan yang mendasar kepada masyarakat terkait apa arti dari Jihad dan Radikalisme, serta apa arti terorisme sehingga masyarakat tidak lagi mengaitkan istilah tersebut sebagai salah satu bentuk terorisme. BNPT sendiri, lanjut Irfan, akan melakukan tindakan preventif dengan cara reedukasi terkait istilah jihad.

“Reedukasi dilaksanakan, yakni membingkai ulang soal jihad. Sebenarnya arti jihad itu bagus, tetapi teroris itu haram,” kata Irfan.

Dirinya juga meminta kepada masyarakat luas supaya tidak mengaitkan masalah terorisme dengan dunia pesantren. Guna mencegah hal itu, BNPT akan melakukan reset ulang kurikulum pesantrem

“Tidak benar pesantren itu sarang teroris!” tegas Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya