SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Dokumentasi)

Ilustrasi (Foto: Dokumentasi)

JAKARTA–Polisi telah menangkap sembilan pelaku teror terkait jaringan Solo. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut Solo menjadi basis para teroris karena masih banyak mentor spiritual di kota tersebut.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Tapi yang jelas disitu masih banyak mentor-mentor spiritualnya yang ngajarin mereka begitu,” ujar Kepala BNPT Ansyaad Mbai usai RDP dengan Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2012).

Ansyaad mengatakan mentor-mentor spritual tersebut telah mengajarkan sejumlah hal dengan menyebut negera Indonesia kafir dan thogut. Ansyaad tidak menyebut secara spesifik dimana mentor-mentor tersebut masih berada.

“Ya dimana-mana. Itu yang mereka tanamkan paham-paham radikal itu, menamakan negara ini thogut, negara sana kafir,” imbuhnya.

Ansyaad menyebut anggota jaringan Al qaedah Indonesi berjumlah sekitar 50 orang. Organisasi tersebut memiliki basis di Poso. “Sembilan angkatan di Poso, 5 angkatan di Sulsel,” paparnya.

Sebelumnya, polri telah melakukan penahanan dan penetapan status tersangka terhadap sembilan orang teroris terkait aksi teror di Solo dan pelatihan bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah. Kesembilan tersangka tersebut yakni, Badri Hartono, Rudi Kurnia Putra, Kamidi, Barkah Nawah Saputra, Triyatno, Arif Pamungkas, Joko Priyanto alias Joko Jihat, Wendi alias Hasan dan Fajar Novianto.

Namun, tersangka Fajar Novianto, 18 yang masih berstatus pelajar tidak dijerat dengan UU terorisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya