SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes virus corona. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut jumlah kasus positif Covid-19 di Indoneisa pada pekan depan dipastikan akan naik. Hal ini dikarenakan kapasitas tes PCR yang dilakukan juga bertambah.

Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar meningkatkan kapasitas sebanyak 10.000 tes PCR per hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Email Kemenkes Terkait Pemeriksaan Covid-19 Dipastikan Hoaks, Ini Faktanya!

"Sebenarnya memang di daerah ini harapannya hasil positif itu memang kita targetkan untuk naik, Kenapa? Karena memang kemarin itu kita harusnya ditargetkan 10.000 testing per hari oleh Pak Presiden. Tetapi, karena kapasitas laboratorium kita, baik itu peralatan maupun SDM yang waktu itu masih terbatas," ujar Plt Deputi II bidang Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi dilansir Detik.com, Selasa (12/5/2020).

Maka dari itu, BNPB meminta kepada masyarakat untuk tidak terkejut dengan penambahan pasien Covid-19 yang terjadi pada pekan depan.

Perbolehkan Usia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas, Gugus Tugas Covid Sadar Mereka Bisa Jadi Pembawa Virus

"Sehingga nanti mungkin jangan kaget Bapak Ibu, bahwa pekan depan itu akan cenderung banyak naiknya. Secara teknis memang harusnya itu. Karena supaya kita bisa mempercepat selesainya Covid-19 ini. Memang jumlah testing harus kita naikkan. Harapan kita bisa mencapai 40.000 [tes]. Supaya itu bisa mewakili daerah merah yang kita anggap mewakili daerah tersebut," imbuhnya.

BNPB memprediksi puncak pandemi Covid-19 di Indonesia terjadi pada Juni 2020. Mengingat jumlah tes PCR semakin bertambah. Tetapi, hal tersebut juga tergantung dengan peran masyarakat yang harus disiplin dalam menerapkan physical distancing dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Gugus Tugas Covid: Warga Usia di Bawah 45 Tahun Boleh Kerja di Luar Rumah

"Karena setiap kita selesai testing, di akhir atau di awal Juni nanti itu mudah-mudahan sesuai harapan, tergantung partisipasi masyarakat. Kalau semuanya bisa bersama-sama ikut testing ini mudah-mudahan kurva puncak kita itu di awal bulan Juni itu. Kalau puncak di sana, kita juga harus siap dengan kapasitas rumah sakit. Insya Allah nanti kalau semuanya testing selesai, dan puncaknya bisa tercapai. Setelah itu, mudah-mudahan bisa landai ke bawah," tandasnya.

Diprediksi Oktober

Berbeda dengan BNPB, Singapore University of Technology and Design atau SUTD Data-Driven Innovation Lab menyebut masa puncak kasus positif Covid-19 di Indonesia terjadi pada Oktober 2020.

Data Terkini Covid-19 Wonogiri: Positif Tetap, ODP & PDP Bertambah

Prediksi tersebut sesuai dengan pemodelan yang dilakukan oleh mereka. Beberapa faktor yang dimasukkan dalam pemodelan ini bukan hanya kasus harian, melainkan banyak faktor.

Beberapa di antaranya, pertumbuhan populasi, penyebaran teknologi baru dan menyakit menular. Kemudian, siklus hidup secara umum serta kerentanan orang sembuh untuk terinfeksi kembali.

Jalan Depan Pemkab Klaten Dipasangi APILL, Setuju Mboten Lur?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya