SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan tinggi tsunami yang menerjang Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018), dilaporkan mencapai 6 meter.</p><p>"Kami menerima laporan, tsunami di Palu kemarin ternyata ada yang tingginya mencapai 6 meter," ujar Sutopo di Kantor BNPB Jakarta, Sabtu (29/8/2018).</p><p>Sutopo menjelaskan pihaknya menerima laporan bahwa ketika tsunami terjadi, ada seorang warga yang menyelamatkan diri dengan memanjat pohon setinggi 6 meter.</p><p>"Ternyata masih kena juga. Kalau data BNPB ini tsunami melanda empat wilayah dan tiap wilayah ketinggian tsunaminya berbeda dengan status waspada dan siaga," kata Sutopo.</p><p>Untuk melihat daerah yang terlanda tsunami dan ketinggiannya, BNPB masih memerlukan citra satelit sehingga bisa melakukan pendataan. "Mengapa tsunami tidak sama tinggi, ya karena itu tergantung topografi wilayah dan materinya," jelas Sutopo.</p><p>Lebih lanjut Sutopo mengatakan BNPB akan berkoordinasi dengan peneliti tsunami dari berbagai instansi, untuk membantu melakukan pendataan sekaligus untuk mengetahui tingkat ancaman tsunami dan gempa di wilayah Sulawesi.</p><p>"Kemudian perlu menjadi pembelajaran ke depan, terkait dengan tata ruang di kota Palu dan Donggala yang perlu disesuaikan dengan tingkat ancaman gempa dan tsunami yang ada," kata Sutopo.</p><p>Wilayah kota Palu dan Donggala dijelaskan Sutopo dilewati oleh sesar patahan Palu-Koro yang setiap tahun bergeser atau bergerak 35 milimeter sampai dengan 45 milimeter sehingga patahan ini Palu-Koro menjadi patahan dengan pergerakan terbesar kedua di Indonesia, setelah patahan Yapen, Kepulauan Yapen, Papua Barat, dengan pergerakan mencapai 46 milimeter per tahun.</p><p>"Patahan ini pernah menyebabkan gempa dengan magnitude 7,9 skala richter," pungkas Sutopo.</p><p>Laporan ini berbeda dari rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memberikan peringatan dini tsunami pascagempa, Kamis petang.</p><p>"Terkait kejadian tsunami di Palu dan Mamuju, seperti yang dikabarkan di beberapa kanal media massa, BMKG telah mengelurkan peringatan dini tsunami sebelumnya berdasarkan hasil permodelan tsunami dengan level tertinggi siaga (0.5m-3m) di Palu dengan prakiraan waktu tiba tsunami pukul 17.22 WIB," imbuh Dwikorita Karnawati di Kantor Geofisika Yogyakarta melalui sambungan video conference.</p><p>Sementara, lanjutya, BMKG pun telah mengeluarkan peringatan potensi tsunami di wilayah Mamuju, dengan prakiraan ketinggian tsunami pada level waspada (kurang dari 0.5 M).</p><p>Ditambahkan, setelah dilakukan pengecekan terhadap hasil observasi tide gauge di Mamuju, tercatat adanya perubahan kenaikan muka air laut setinggi 6 cm pukul 17.27 WIB. Sementara Jarak antara Palu dan Mamuju adalah 237 km.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya