SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) meneken nota kesepahaman (MoU) dengan penyalur tenaga kerja swasta Malaysia yang bernama IRC (Inter Resources Consulting) Global Search.

Dalam MoU ini, kedua negara menyepakati biaya keberangkatan TKI menuju Malaysia menjadi lebih murah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Skema MoU ini menekankan bahwa biaya pemberangkatan para TKI yang semula sekitar Rp 7-8 juta karena melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), kini menjadi Rp 2 juta melalui BNP2TKI,” ujar Direktur Kerjasama Luar Negeri Untuk Kawasan Asia Pasifik dan Amerika BNP2TKI, Anjar Trihantoro.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal itu dikatakan Anjar usai penandatanganan MoU di Kantor BNP2TKI, Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (22/12).

Penandatanganan MoU ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama IRC (Inter Resources Consulting) Global Search,  Michael Heah.

Tujuan MoU ini lanjut Anjar, untuk memberikan pilihan kepada masyarakat yang akan kerja ke luar negeri. Melalui skema yang mereka terapkan, diharapkan praktek percaloan TKI tidak lagi terjadi.

“Dengan skema ini kita bisa menghilangkan, midleman (pratek pencaloan) dari kedua pihak. Karena terkait pemberangkatan TKI, pemerintah tidak pernah meminta fee (keuntungan) dari masyarakat,” katanya.

Untuk kerjasama tahap awal, BNP2TKI akan menyalurkan 600 TKI ke IRC (Inter Resources Consulting) Global Search. Kerjasama antara keduanya akan dimulai pada awal Januari 2011.

“Untuk calon pekerja TKI ini kita harapkan setidaknya lulusan SLTA, dengan usia antara 18-35 tahun,” jelasnya.

BNP2TKI berjanji, nantinya para TKI ini akan ditempatkan disektor formal, seperti perusahaan manufaktur. Para TKI ini nantinya juga akan dikontrak selama 2 tahun masa kerja.

“Penempatan ini atas dasar Goverment to Private (GTP). Dan gaji yang akan diberikana berkisar antara 1200-1500 RM, atau sebesar 4-5 juta perbulan. Upah itu belum termasuk tunjungan berupa bonus, pemondokan, transportasi, maupun upah lebur,” beber Anjar.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya