SOLOPOS.COM - Kepala BNNP DIY, Kombes Pol Soetarmono (kiri) memberikan alat sablon kepada warga Kotabaru, Gondokusuman. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

BNNP DIY memiliki sejumlah kegiatan.

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menggelar pelatihan sablon kepada sejumlah warga di Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kamis (17/3/2016). Pelatihan sekaligus memberikan bantuan alat sablon tersebut bagian dari pemberdayaan remaja di kawasan rawan peredaran narkoba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hasil pemetaan kami Kecamatan Gondokusuman ini salah satu wilayah rawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” kata Kepala BNNP DIY, Komisaris Besar Polisi Soetarmono usai memberikan sosialisasi bahaya narkoba di Balai Gotong Royong, Kotabaru, Gondokusuman.

Ekspedisi Mudik 2024

Soetarmono mengatakan Gondokusuman menjadi salah satu wilayah yang banyak penyalahgunaan narkoba sehingga perlu ada penguatan penangkal peredaran narkoba terutama di kalangan remaja. Dia berharap dengan pembekalan pelatihan sablon, remaja memiliki kegiatan sehingga tidak mudah diiming-imingi narkoba.

Selain pelatihan, pihaknya juga akan terus memantau kegiatan para remaja di Kotabaru supaya memiliki daya tangkal terhadap bahaya peredaran narkoba. “Karena remaja adalah benteng pertahanan perang melawan narkoba,” ujar Soetarmono.

Pelatihan sablon dalam rangka pengembangan kapasitas pemberdayaan anti narkoba di kawasan rawan, tahun ini, di Gondokusuman, baru pertama kali. Selanjutnya pelatihan serupa juga akan dilaksanakan di daerah perbatasan Sleman dan Bantul.

Soetarmono menyebutkan peredaran narkoba bisa disebabkan beberapa faktor. Di antaranya lingkungan yang memberi kesempatan seperi diskotik, hiburan, rekreasi, dan pesta. Kondisi itu semakin rawan atas solidaritas kelompok sebaya, ajakan, bisnis yang ditutup-tutupi oleh masyarakat, serta lemahnya penegakan hukum.

Peserta pelatihan diikuti 10 orang remaja dari lima tiga kelurahan di Gondokusuman. Setelah berlatih dua hari, mereka akan praktek di rumahnya masing-masing. Salah satu peserta, Kuat Rohmat, 21, mengaku sudah mulai memahami tehnik menyablon meski hanya dua hari pelatihan.

“Nanti akan dipraktekan di rumah, kecil-kecilan dulu aja,” ucap Kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya