SOLOPOS.COM - Seorang pasien terbaring di ruang isolasi RSJ Kendari dalam kondisi tak sadar seusai mengonsumsi obat sejenis somadril dan tramadol berlebihan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (14/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Jojon/Pras)

BNN sedang menelusuri kandungan obat PCC yang diduga memicu gangguan mental puluhan anak dan remaja di Kendari.

Solopos.com, KENDARI — Penggunaan obat berlabel paracetamol cafein carisoprodol (PCC) yang memakan puluhan korban di Kendari masih tanda tanya. Balai Laboratorium Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN), BNNP Sultra, dan BNNK Kendari, berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memeriksa kandungan obat itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) BNN Sulistiandriatmoko di Jakarta, Kamis (14/9/2017), mengatakan pemeriksaan itu terkait berita penyalahgunaan obat yang bertuliskan PCC yang beredar di Kendari, Sulawesi Tenggara, dan menyebabkan satu orang meninggal dunia. Sementara itu, 42 orang lainnya harus dirawat di beberapa rumah sakit di Kendari.

Sementara itu, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini merupakan salah satu dari lima rumah sakit umum terbesar di Kota Kendari terbanyak menerima dan menampung korban penyalahgunaan obat terlarang yang menghebohkan warga kota sejak Rabu (13/9/2017).

Data dari BNN Kendari, Kamis, dari sekitar 50 orang anak yang menjadi korban penyalahgunaan obat itu, 26 orang di antaranya sedang menjalani perwatan di RSJ Provinsi. Sedangkan sisanya tersebar di empat rumah sakit lainnya seperti di RSU Bahterams (dua orang), RSU Bhayangkara (empat orang), RSU Kota kendari (lima orang) dan RSU Korem 143 Kendari (satu orang).

Sebelumnya, Kepala BNN Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Murniati, menyebutkan sekitar 30 remaja di itu masuk unit gawat darurat beberapa rumah sakit karena mengalami gangguan mental seusai mengonsumsi obat itu.

“Ini adalah kejadian luar biasa, karena waktu bersamaan satu malam ada 30 remaja yang dilarikan ke rumah sakit akibat gangguan mental yang dialami usai konsumsi obat,” kata Murniati di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan, korban bisa jadi lebih banyak tetapi hanya itu yang pengaruhnya parah sehingga langsung ketahuan dan dibawa ke UGD. “Ini baru pertama kali terjadi di Kendari, yang sangat memperihatinkan yang menjadi korban ini adalah anak usia sekolah,” katanya.

Murniati mengaku sudah melakukan rapat koordinasi bersama unsur terkait menyikapi kejadian itu yang dianggap sudah luar biasa. “Bersama Dinkes, pihak rumah sakit, kepolisian dan BNN Provinsi kita sudah rapat mengambil langkah terkait kejadian ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya