SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Total aset koperasi baitul mal wa tamwil (BMT) di seluruh Indonesia mencapai kisaran nilai Rp15 triliun.

Aset ini dinilai sudah mampu menopang secara signifikan pertumbuhan ekonomi nasional dengan menggerakkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) Indonesia, Aslichan  Burhan, menyampaikan saat ini di Indonesia ada sekitar 3.000 kantor BMT yang tersebar di berbagai pelosok daerah.  Dia mengakui, BMT yang bermain di ranah sektor UMKM, memang saat ini mendapat persaingan ketat dari industri bank dan bank perkreditan rakyat (BPR).

Bank dan BPR sama-sama mulai garap sektor UMKM.

“Tapi kami tidak takut dengan bank dan BPR. BMT masih bisa bermain dengan plafon pinjaman di kisaran nilai Rp2 juta hingga Rp5 juta. Dan segmen ini pasarnya sangat pesar. Lain dengan bank atau BPR, paling tidak untuk kredit mikro masih berada di atas nilai Rp50 juta hingga Rp100 juta,” kata Aslichan, di sela-sela Seminar dan Pengukuhan Pusat Koperasi BMT Soloraya, di salah satu rumah makan di Kota Solo, akhir pekan kemarin.

Selain dibentuk Pusat Koperasi BMT, pada kesempatan itu dibentuk pula asosiasi BMT seluruh Indonesia (Absindo) dan Pinbuk Soloraya. Sementara itu, Ketua Pinbuk Soloraya terpilih, Farid Riskon  menyampaikan pembentukan Pinbuk, Puskop BMT, dan Asbindo di Soloraya bertujuan untuk memperkuat kelembagaan selain untuk memudahkan akses bagi pengelola BMT, khususnya mencari permodalan. Di Soloraya, kata dia, saat ini ini ada sekitar 125 BMT yang total asetnya berkisar Rp300 miliar hingga Rp500 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya