SOLOPOS.COM - Wisatawan mengamati gelombang tinggi yang menghempas area pinggir Pantai Glagah di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (ANTARA /Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SOLO — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

Peringatan dini gelombang tinggi itu berlaku mulai Minggu (4/9/2022) mulai pukul 07.00 WIB hingga Senin (5/9/2022) pukul 07.00 WIB. BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta melalui akun Twitter BMKG YIA @infobmkgyia mengunggah informasi tersebut pada Minggu (4/9/2022).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Akun Twitter @infobmkgyia juga mengunggah surat yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung di Kabupaten Cilacap

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot,” tulis BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung seperti dilansir dari akun @infobmkgyia, Minggu.

“Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot,” tulisnya lagi.

Baca Juga : BMKG: Waspada! Gelombang Setinggi 4-6 Meter di Laut Selatan Jabar-DIY

BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung juga menjelaskan kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Selat Sunda, Laut Natuna, Perairan Semata hingga Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai-Aru, dan Laut Arafuru.

BMKG juga menginformasikan potensi tinggi gelombang 2,5-4 meter di 18 wilayah perairan dan Samudera Hindia.

prakiraan bmkg gelombang tinggi
Surat peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap pada Minggu (4/9/2022). (Istimewa/akun Twitter @infobmkgyia)

Sebanyak sembilan perairan, yakni perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran.

Kemudian, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.

Berikutnya, Samudera Hindia selatan Sukabumi, Samudera Hindia selatan Cianjur, Samudera Hindia selatan Garut, Samudera Hindia selatan Tasikmalaya, dan Samudera Hindia selatan Pangandaran.

Baca Juga : BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi di Pesisir Selatan Yogyakarta

Lalu, Samudera Hindia selatan Cilacap, Samudera Hindia selatan Kebumen, Samudera Hindia selatan Purworejo, dan Samudera Hindia selatan Yogyakarta.

“Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan [kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter]. Kapal tongkang [kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter],” isi surat yang ditandatangani Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Liesda Dwi Kartika.

Selain itu, BMKG juga memperingatkan tentang kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kemudian kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesisir (kecepatan angin lebih 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter).

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.”

Baca Juga : Kronologi 2 Nelayan di Jepara Hilang: Melaut Sejak Kamis Sore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya