SOLOPOS.COM - Ilustrasi tsunami. (Freepik)

Solopos.com, LARANTUKA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini adanya potensi Tsunami akibat gempa tektonik berkekuatan 7,4 SR di Laut Flores.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan gempa bumi yang terjadi di Laut Flores masuk kategori gempa bumi dangkal yang terjadi akibat adanya aktivitas patahan aktif atau sesar di Laut Flores. Menurutnya, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi tersebut.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Dia menjelaskan gempa bumi itu berpotensi munculnya gelombang tsunami dengan tingkat ancaman waspada dengan ketinggian maksimum setengah meter. Ancaman tsunami itu terjadi Flores Timur bagian utara dan Pulau Sika bagian utara dan Pulau Lembata.

Baca Juga: Warga Makassar dan Sekitarnya Rasakan Gempa Bumi di Barat Laut Larantuka NTT

Berdasar hasil monitoring dengan alat pengukur tinggi muka air menunjukkan adanya kenaikan muka air setinggi 7 cm di Stasiun Reo dan Stasiun Marapokot NTT. Namun, setelah lebih dari dua jam, tidak ada kenaikan muka air di daerah itu. Dengan begitu, BMKG mencabut peringatan dini adanya potensi gelombang tsunami.

“Setelah lebih dari dua jam setelah kejadian tidak ada kenaikan muka air, maka peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir. Kami mohon Pak Gubernur dan Bupati atau pemda setempat agar bisa disampaikan kepada masyarakat sudah bisa kembali ke tempat masing-masing,” ujar Rita dalam jumpa pers yang disiarkan secara livestreaming, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga: Gempa Bumi Susulan 2 Kali di Larantuka, Terakhir Tidak Berpotensi Tsunami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya