SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemasangan buoy tsunami. (Dok. BPPT)

Solopos.com, MALUKU — Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan bahwa kawasan selatan Seram, Maluku memang rawan gempa dan tsunami.

Seperti diketahui, telah terjadi tsunami kecil di Maluku Tengah pada Rabu siang (16/6/2021). Sebelumnya, BMKG pada Rabu siang memperingatkan adanya tsunami di Maluku Tengah, tepatnya di Pulau Seram. Gempa diduga dipicu oleh longsor bawah laut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun demikian berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan. Terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa,” jelas Daryono dalam siaran pers yang diterima via aplikasi pesan.

Baca juga: PLN Jamin Tak Ada Pemadaman Listrik Rumah Sakit & Faskes

Kejadian tsunami kecil ini terekam di Stasiun Tide Gauge Tehoru, Maluku yang dioperasikan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Tsunami dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm pada pukul 11.47 WIB (4 menit setelah gempa).

“Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda [BIG]. Ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB [19 menit setelah gempa],” imbuh Daryono dikutip dari Suara.com.

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa wilayah selatan Pulau Seram, Maluku merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami. Sebelumnya, di wilayah ini sudah terjadi gempa dan tsunami destruktif.

Baca juga: Bang Yos Dikabarkan Wafat, Putri Sutiyoso Pastikan Itu Hoaks

Sesar Aktif

Seperti gempa dan tsunami Ambon-Seram 1674 yang menyebabkan 2.243 orang meninggal. Gempa dan tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal. Kemudian gempa dan tsunami Ambon 1950, dan gempa Ambon 2019 yang menyebabkan 31 orang meninggal.

Daryono membeberkan bahwa gempa Maluku Tengah yang bermagnitudo 6 pada siang tadi dipicu aktifitas sesar aktif dan menimbulkan tsunami kecil. Yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa. Hasil analisis mekanisme sumber gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault ).

Hingga Rabu petang pukul 16.00 WIB, telah terjadi 16 gempabumi susulan dengan magnitudo berkisar antara 1,9 – 3,7 di sekitar Pulau Seram, Maluku Tengah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya