SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO -</strong> Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitoring dan menganalisis <a href="http://news.solopos.com/read/20180905/496/937988/awal-musim-hujan-tiba-bmkg-imbau-masyarakat-waspada-cuaca-ekstrem">kondisi cuaca</a> dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kejadian cuaca yang signifikan dimana hujan lebat terjadi di sebagian wilayah Indonesia.</p><p>Dalam keterangannya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menuturkan berdasarkan pantauan dan analisis menunjukkan kondisi <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180409/495/909091/pembuat-genting-wonogiri-keluhkan-cuaca-ekstrem">cuaca</a> yang dipicu oleh adanya aktifitas fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rosby dan Kelvin Wave) yang cukup berkontribusi pada peningkatan kondisi udara basah.</p><p>Pelemahan aktifitas daerah tekanan tinggi di wilayah Australia juga cukup berdampak pada pengurangan aliran massa <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180717/485/928499/cara-atasi-kulit-kering-akibat-cuaca-dingin">udara dingin</a> dan kering, dimana kondisi tersebut dapat menyebabkan signifikansi konsentrasi udara basah di wilayah Indonesia.</p><p>Prabowo menjelaskan adanya pola sirkulasi siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan belokan arah angin serta perlambatan kecepatan angin pada lapisan atmosfer bagian bawah (sekitar 1000 meter) yang mengakibatkan pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.</p><p>Kondisi dinamis atmosfer tersebut dapat meningkatkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode 3 hari ke depan (6-8 September 2018).</p><p>Potensi wilayah yang mengalami hujan lebat adalah Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah bagian Selatan, Kalimantan Barat bagian Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan bagian Utara, Maluku, Papua.</p><p>"Sedangkan potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan dapat terjadi di perairan barat P. Simeuleu hingga Kep. Mentawai, perairan Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan P. Jawa hingga P. Sumbawa, perairan selatan P. Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia selatan Bali hingga NTT," kata Prabowo, sebagaimana dikutip <a href="https://cms9.bisnis.com/admin/article/Solopos.com"><em>Solopos.com</em></a> dari situs resmi BMKG, Kamis (6/9/2018).</p><p>Prabowo juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, puting beliung, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya